Airlangga Sebut RI Masih Lobi AS untuk Tambah Impor Migas

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 25 Apr 2025, 11:57
thumbnail-author
Muslimin Trisyuliono
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto menyampaikan perkembangan lanjutan negosiasi dagang antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS). Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto menyampaikan perkembangan lanjutan negosiasi dagang antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS).

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan perkembangan rencana Indonesia untuk menambah impor minyak mentah dan gas dari Amerika Serikat (AS).

Menurutnya mengenai tawaran impor minyak mentah dan gas dari AS masih dinamis, hal ini lantaran proses negosiasi masih terus berlanjut.

"Terkait dengan tawaran Indonesia di sektor energi, pertanian, dan yang lain ini masih dalam konteks pembahasan," ucap Airlangga dalam konferensi pers virtual, Jumat 25 April 2025.

Kendati demikian, Menko Airlangga memastikan penambahan impor akan diumumkan setelah kesepakatan terjadi antara Indonesia dan AS. 

Baca juga: Airlangga Usai Negosiasi dengan Amerika Serikat: Gak Bahas Barang Mangga Dua

"Nanti rinciannya akan diumumkan sesudah deal ini dapat diterima oleh kedua belah pihak," ungkap Airlangga.

Menko Airlangga menyebut Indonesia menjadi salah satu yang pertama merespons tarif dagang AS. Ia pun menyebut hal ini menjadi keuntungan bagi Indonesia.

Kendati demikian, Menko Airlangga menyebut ada tantangan dimana ada lebih 70 negara yang ikut melakukan negosiasi tarif dagang dengan AS.

"Indonesia menjadi perhatian pertama dan Alhamdulillah ini sudah berhasil kita capai dan schedule sudah dipersiapkan, bahkan Indonesia mengusulkan timeline yang lebih pendek, yaitu 60 hari dan ini diapresiasi oleh berbagai negara," jelasnya.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengundang Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia ke Istana Negara pada Kamis, 17 April 2025.

Pertemuan tersebut membahas rencana peningkatan impor minyak dan gas dari Amerika Serikat.

Baca juga: Menko Airlangga Ungkap 5 Tawaran RI dalam Negosiasi Tarif Impor dengan AS

"Saya rapat tadi dengan bapak presiden untuk memastikan komoditas apa saja yang akan kita lakukan, impor tambahan dari US (Amerika Serikat) dalam rangka membuat keseimbangan neraca perdagangan kita," kata Bahlil kepada wartawan usai pertemuan.

Setelah pertemuan, Bahlil menjelaskan bahwa berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mencatat surplus perdagangan dengan Amerika Serikat sebesar US$ 14,5 miliar. Oleh karena itu, pemerintah ingin menyeimbangkan neraca perdagangan sebagai bagian dari strategi negosiasi dengan pihak AS.

Rencananya, Indonesia akan mengimpor produk seperti LPG, minyak mentah (crude oil), hingga bahan bakar minyak (BBM) dari Amerika Serikat.

"Nilainya untuk bisa memberikan keseimbangan terhadap neraca perdagangan kita," katanya.

x|close