Indonesia dan Korea Selatan Sepakati Penguatan Kerja Sama Hilirisasi Industri

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 28 Apr 2025, 16:37
thumbnail-author
Akbar Mubarok
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani dan Federation of Korean Industries (FKI) menandatangani nota kesepahaman (MoU) terkait kemitraan strategis di berbagai sektor industri di Jakarta, Senin (28/4/2025) Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani dan Federation of Korean Industries (FKI) menandatangani nota kesepahaman (MoU) terkait kemitraan strategis di berbagai sektor industri di Jakarta, Senin (28/4/2025) (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Indonesia dan Korea Selatan (Korsel) terus mempererat kolaborasi di berbagai sektor strategis, seperti hilirisasi industri, energi terbarukan, infrastruktur, hingga ekonomi digital.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta Kamdani, mengungkapkan bahwa total investasi Korea Selatan di Indonesia hingga tahun 2023 telah mencapai 15,4 miliar dolar AS atau sekitar Rp260 triliun. Pada tahun 2024, investasi tersebut mencatatkan rekor baru dengan nilai sebesar 2,98 miliar dolar AS.

Baca Juga: Prabowo-Gibran Terima 19 Pengusaha Korsel, Hyundai, Lotte, LG Turut Hadir

"Ini adalah bentuk kepercayaan, keyakinan bahwa Indonesia bukan hanya tujuan investasi, tetapi juga mitra strategis untuk pertumbuhan jangka panjang," ujar Shinta dalam Korea-Indonesia Business Roundtable di Jakarta, Senin 28 April 2025.

Dalam kesempatan ini, Federation of Korean Industries (FKI) bersama Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menandatangani nota kesepahaman (MoU) sebagai wujud komitmen untuk mempererat hubungan bisnis serta mendorong investasi dan perdagangan di berbagai sektor strategis yang menjadi kepentingan bersama.

Ketua Umum Apindo, Shinta Kamdani, menjelaskan bahwa kedua negara juga membentuk Korea-Indonesia Business Council. Dewan ini akan menjadi wadah multi-pemangku kepentingan yang menghimpun perusahaan-perusahaan besar, asosiasi sektor industri, serta tokoh-tokoh investasi utama dari Indonesia dan Korea Selatan.

Baca Juga: Bertemu Prabowo, Delegasi Federation of Korean Industries Sepakat Perkuat Kerja Sama dengan RI

"Apindo memfasilitasi business matching yang terstruktur, merencanakan co-investment, dan mendorong joint venture di industri hilir, infrastruktur, energi terbarukan, manufaktur dan lainnya," kata Shinta.

Lebih lanjut, Shinta menyampaikan bahwa dalam pertemuan tersebut, Apindo menekankan pentingnya memperkuat kolaborasi melalui Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) untuk membangun kemitraan strategis, khususnya di bidang hilirisasi industri dan energi baru terbarukan (EBT).

Selain itu, Apindo juga berkomitmen untuk bekerja sama dengan pemerintah serta berbagai pemangku kepentingan guna menyederhanakan regulasi, meningkatkan transparansi, dan memastikan terciptanya kesetaraan bagi seluruh investor, termasuk dari Korea Selatan.

"Dalam lanskap perdagangan global, khususnya dampak rezim tarif baru Amerika Serikat, Indonesia dan Korea harus berkolaborasi untuk memperkuat rantai pasok dan memperluas perdagangan bilateral," imbuh Shinta.

Baca Juga: RI Belum Punya Alat Pendeteksi Kapal Selam Asing, DPR Minta Dibeli

Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan menerima kunjungan kehormatan delegasi Federation of Korean Industries (FKI) di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin pukul 11.00 WIB.

Pertemuan tersebut bertujuan untuk mempererat hubungan ekonomi antara Indonesia dan Korea Selatan.

(Sumber: Antara)

x|close