Ntvnews.id, Jakarta - CEO Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) Rosan Roeslani menyampaikan bahda Danantara hadir dalam waktu yang sangat tepat.
Menurutnya kehadiran Danantara menyadarkan bahwa Indoensia harus bersandar kepada kekuatan ekonomi sendiri, tidak bersandar kepada eksternal kekuatan ekonomi bangsa lain.
"Danantara hadir dalam waktu yang sangat tepat. Kenapa? Karena kalau kita lihat pada akhir-akhir ini tensi dari geopolitik, geoekonomi, dunia yang sudah semakin meningkat tajam menyadarkan banyak bangsa di dunia ini bahwa kita harus bersandar kepada kekuatan ekonomi kita sendiri. Tidak bisa kita bersandar kepada eksternal kekuatan ekonomi orang lain atau bangsa lain," ucap Rosan di Jakarta Convention Center (JCC), Senin 28 April 2025.
Oleh sebab itu, Rosan menyebut sejak dilaunching langsung oleh Presiden Prabowo Subianto pada tanggal 2 Februari 2025 pihaknya langsung bergerak cepat.
Baca juga: Rosan: 844 BUMN Resmi Masuk Danantara Sejak Maret 2025
"Alhamdulillah sejak 21 Maret 2025 seluruh BUMN yang berjumlah 844 ini laporan Bapak Presiden sudah resmi menjadi bagian, menjadi milik dari Danantara Indonesia," ungkapnya.
Rosan melanjutkan, Danantara merupakan penjabaran dari arahan Presiden Prabowo terkait Pasal 33 UUD 1945 dimana perekonomian disusun atas asas kekeluargaan.
Menurutnya, perekonomian Indonesia bukan disusun dengan menyerahkan kepada mekanisme pasar.
"Kita menghormati mekanisme pasar, tetapi juga pemerintah berhak mengintervensi apabila mekanisme pasar itu sudah jauh melenceng daripada kepentingan nasional dan juga pembangunan nasional ke depan," jelasnya.
Baca juga: Rosan Umumkan Realisasi Investasi Triwulan I Capai Rp465,2 Triliun
Untuk itu, Rosan menegaskan kehadiran Danantara merupakan bentuk konkret dari kehadiran pemerintah dalam menjaga pertumbuhan perekonomian Indonesia ke depan.