Aset GBK Bakal Dikelola Danantara

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 29 Apr 2025, 07:00
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
GBK GBK (Instagram @love_gbk)

Ntvnews.id, Jakarta - CEO Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara), Rosan Roeslani, menyampaikan bahwa pihaknya akan mengambil alih pengelolaan sejumlah aset di bawah Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), termasuk kawasan Gelora Bung Karno (GBK).

Rosan, yang juga menjabat sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, mengungkapkan bahwa delapan tahun lalu, nilai aset GBK tercatat sebesar US$ 25 miliar atau setara dengan sekitar Rp 420 triliun. Aset tersebut secara resmi akan dialihkan ke dalam pengelolaan Danantara.

"Akan dimasukkan aset lain dan itu adalah yang kita ada di sini, GBK. Yang ada di Mensetneg yang nilainya di value 8 tahun yang lalu itu nilainya US$ 25 miliar. Nah jadi GBK dan seluruh lokasi yang ada di sini akan dimasukkan ke dalam Danantara," kata Rosan di Jakarta Convention Center (JCC), Senin, 28 April 2025.

Baca Juga: Prabowo Sebut Kekayaaan Danantara Dapat Tembus 1 Triliun Dolar AS

Setelah resmi menjadi bagian dari Danantara, Rosan menjelaskan bahwa akan disusun perencanaan yang matang agar aset GBK dapat menjadi aset yang produktif serta mampu menghasilkan keuntungan.

"Jadi GBK dan seluruh lokasi yang ada di sini akan dimasukkan ke dalam Danantara dan dilakukan perencanaan yang matang agar ini menjadi aset yang produktif, aset yang bisa menghasilkan baik dari return of asset, return of investment sesuai dengan parameter atau kriteria benchmarking dengan yang lainnya," ucap Rosan.

Baca Juga: Rosan: 844 BUMN Resmi Masuk Danantara Sejak Maret 2025

Rosan juga menjelaskan bahwa hingga saat ini, aset yang telah masuk ke dalam pengelolaan Danantara mencapai US$ 982 miliar, yang berasal dari 844 perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), termasuk anak dan cucu perusahaannya. Dengan penambahan aset GBK, nilai aset yang dikelola Danantara akan mendekati US$ 1 triliun.

"Jadi itu ada anak, cucu, cicit, di bawahnya cicit lagi. Jadi kalau di total itu ada 844 perusahaan dan itu sudah resmi milik Danantara sejak 21 Maret 2025. Jadi kami bisa melakukan konsolidasi dan kami sudah lakukan secara bertahap terhadap yang besar-besar yang punya dampak besar terhadap perekonomian," beber Rosan.

TERKINI

Load More
x|close