Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Direktur PT Freeport Indoneesia (PTFI) Tony Wenas mengatakan, smelter PTFI di kawasan JIIPE Gresik akan diresmikan minggu depan.
"Actually minggu depan kita akan coba untuk meresmikan itu, termasuk pengoperasiannya. Jadi semuanya sudah lihat sudah berfungsi baik," ucapnya saat acara MINDialogue dikutip, Sabtu (22/6/2024).
Adapun peresmian smelter tembaga tersebut menandakan bahwa pembangunan smelter itu sudah sesuai dengan target perusahaan.
Tony merincikan, PTFI telah memastikan kesiapan berbagai komponen smelter mulai dari ship loader, conveyor belt, sulfur burner, sealination plant, oxygen plant hingga control room.
"Tinggal mungkin beberapa hari ke depan kita akan turn on furnancenya, heat up the furnace itu yang kita kejar dan semuanya sudah terconnect jadi siap beroperasi," ungkapnya.
Lebih lanjut, Tony juga memastikan pengembangan hiliriasi PTFI sudah sesuai rencana.
"Kalau dari sisi Freeport sudah sesuai dengan timeline, tapi memang bagaimana caranya agar ada potensi-potensi tembaga lain di Indonesia dan ini perlu dorong bisa segera beroperasi," ucap Tony.
Untuk diketahui, pembangunan smelter PTFI di Gresik, Jawa Timur merupakan komitmen perusahaan untuk meningkatkan nilai tambah mineral dan mendukung kebijakan hilirisasi industri yang dicanangkan oleh pemerintah.
Proyek smelter kedua PTFI yang dibangun sejak Oktober 2021 ini dirancang mampu memurnikan konsentrat tembaga dengan kapasitas peleburan konsentrat tembaga sebesar 1,7 juta ton per tahun, yang menjadikan smelter ini sebagai tempat pemurnian tembaga dengan desain terbesar di dunia.
Smelter dilengkapi unit pemurnian logam mulia, unit oksigen, unit asam sulfat dan unit desalinasi serta unit effluent and water treatment plant untuk mendukung pemanfaatan maksimal bahan baku, produk sampingan maupun limbah agar dapat menjadi high efficiency smelting and refining process.
Lanjut kata tony, saat ini konsentrat hasil produksi PTFI sebesar 60% diekspor dan sisanya 40% dimurnikan di dalam negeri melalui PT Smelting di Gresik Jawa Timur menjadi katoda tembaga.
Namun lumpur anodanya yang menjadi kandungan emas dan perak masih diekspor. Nantinya jika smelter kedua ini beroperasi, pemurnian lumur anoda 100% akan dilakukan di dalam negeri.