Ntvnews.id, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menjamin keamanan data baik itu perusahaan maupun nasabah menghadapi perkembangan teknologi digitalisasi di tengah meluasnnya ancaman serangan siber.
Pasalnya belakangan ini tengah ramai mengenai serangan ransomware ke server Pusat Data Nasional (PDN).
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan, perusahaan telah melakukan berbagai upaya penguatan untuk menjamin keamanan data perusahaan maupun nasabah. Serta, ia mengingatkan kepada nasabah untuk selalu menjaga kerahasiaan data pribadi miliknya.
"Saya bukan direktur IT, tapi pintu-pintunya dilayer-layernya semua dikunci lah. Pokoknya disiplin. Makanya saya bilang mindset digital harus ada jangan sembarangan akses semua orang dibuka aksesnya," ucap royke di Jakarta, Jumat (5/7/20240).
Lebih lanjut, pihaknya juga secara berkala melakukan pemeriksaan hingga melakukan peningkatan sistem keamanan.
"Pintu-pintunya kita juga setiap hari lakukan kebolongan-kebolongan itu kita uji semua, penetrasi tes, segala macam itu jalan terus sekalian upgrade," ucap Royke.
"Makanya investasi itu bukan cuman sistem aplikasi, tapi investasi paling mahal juga security-nya," sambungnya.
Royke menegaskan setidaknya ada 40 sistem yang dibangun dalam pembentukan super apps wondr by BNI yang diluncurkan pada hari, termasuk pada security.
Untuk diketahui, BNI resmi meluncurkan wondr by BNI banking app, Jumat (5/7/2024).
Aplikasi ini dirancang untuk memberikan solusi bagi masyarakat untuk dapat melakukan pengelolaan keuangan yang lebih terencana sesuai kebutuhan finansial masing-masing melalui fitur 3 Dimensi Keuangan (Transaksi, Insight dan Growth).