Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyampaikan realisasi subsidi dan kompensasi yang telah dibayarkan pemerintah hingga semester I sudah mencapai Rp155,7 triliun.
"Jumlah yang kita bayarkan Rp155,7 triliun dibandingkan tahun lalu sebetulnya masih mengalami penurunan 3,8%," ucap Sri Mulyani dalam Raker dengan Badan Anggaran DPR RI pada Senin (8/7/2024).
"Namun, ini belum memasukan nanti untuk kompensasi dan beberapa yang harus kita lihat dari realisasi subsidi dan kompensasi yang masih harus kita hitung di semester II," sambungnya.
Adapun realisasi belanja subsidi sampai dengan semester I ini terdiri dari bahan bakar minyak (BBM) sebesar 7.164,2 ribu K/L, atau turun 0,05% dibandingkan realisasi 2023 sebesar 7.167,7 ribu K/L
Kemudian LPG 3 kg terealisasi 3.365,8 juta kg atau naik 1,4% dari 3.318,2 juta Kg. Untuk subsidi listrik dari 39,2 juta pelanggan menjadi 40,6 juta pelanggan atau naik 3,4%.
Lalu penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) naik 34,4% dari Rp105,2 triliun menjadi Rp 141,3 triliun. Sejalan dengan hal tersebut debitur KUR juga naik 25,1% dari 1,9 juta orang menjadi 2,4 juta orang.
"Subsidi dan kompensasi energi ini dipengaruhi oleh fluktuasi harga ICP, depresiasi nilai tukar rupiah, serta peningkatan volume LPG dan listrik bersubsidi, untuk non energi yang terlihat semester II adalah subsidi pupuk yang alokasinya ditambah Rp 25 triliun," jelas Sri Mulyani.