Ekonom Indef Ungkap Penyebab Lonjakan Harga MinyakKita

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 17 Jul 2024, 15:54
Ramses Manurung
Penulis & Editor
Bagikan
Ekonom INDEF, Eko Listiyanto dalam Dialog NTV Today di NusantaraTV/tangkapan layar NTV Ekonom INDEF, Eko Listiyanto dalam Dialog NTV Today di NusantaraTV/tangkapan layar NTV

Ntvnews.id, Jakarta - Harga minyak subsidi MinyakKita mendadak meroket hingga melebihi harga eceran tinggi (HET).

Ekonom INDEF(Institute for Development of Economics and Finance), Eko Listiyanto mengatakan ada sejumlah faktor yang menyebabkan terjadinya lonjakan harga MinyakKita.

"Tentu saja kalau kita lihat sebetulnya di satu sisi dari masyarakat ini peminat MinyakKita semakin banyak. Katakanlah dulu yang masyarakat bawah itu membeli minyak curah sekarang sudah mulai bergeser dengan minyak kemasan," kata Eko Listiyanto dalam Dialog NTV Today di NusantaraTV, Rabu (17/7/2024)..

Namun sayangnya kata Eko, harga MinyakKita belum terkendali walaupun
sudah ada kebijakan-kebijakan untuk domestik market.

"Jadi pasar kita kebetulan di dalam negeri. Tapi pada kenyataannya ini. Kalau menurut saya pertama penyebabnya tentu ongkos produksi," tuturnya.

"Karena kita lihat secara umum harga dari bahan dasarnya yaitu CPO ini relatif memang cenderung tidak naik kencang. Tapi juga tidak turun," imbuhnya.

Faktor lain sambung Eko adalah ongkos produksi.

"Ketika diproses ada ongkos produksi lainnya. Selain dari bahan baku tersebut. Seiring dengan makin akrabnya masyarakat golongan masyarakat bawahlah dengan MinyakKita ini," ujarnya.

"Kemudian permintaannya meningkat stoknya segitu-gitu saja. Yang terjadi kemudian kenaikan harga," imbuhnya.

Apakah kondisi tersebut disebabkan tidak dijalankannya Domestik Market Obligation oleh produsen?

Menurut Eko, Pemerintah perlu mengevaluasi lagi untuk meningkatkan pengawasan terkait DMO.

"Bagaimana pelaksanaannya sebetulnya di lapangan untuk konteks domestic market obligation ini. Karena kalau secara produksi CPO, Indonesia adalah produsen terbesar dunia. Jadi aspek ekonomi politiknya jadi agak harus diikutkan," kata Eko.

"Jangan sampai kemudian produsen terbesar di dunia tapi untuk masyarakatnya sendiri mengakses minyak saja susah," lanjutnya.

"Atau kalaupun ada harganya tidak terjangkau. Ini kan jadi isu. Sehingga harus lebih concern terhadap kenaikan harga bahan pokok terutama ini harga minyak," pungkasnya.

Diketahui dalam beberapa hari terakhir harga MinyakKita mengalami lonjakan harga. MinyakKita yang sebelumnya dibeli dengan harga Rp14.000 per liter kini melambung menjadi Rp15.000 sampai Rp16.000 per liter.

x|close