Timah dan Nikel Masuk Simbara, Menko Luhut Ungkap Negara Bisa Dapat Royalti Rp10 Triliun

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 22 Jul 2024, 14:17
Muslimin Trisyuliono
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan bersama Menkeu Sri Mulyani dan Menhub Budi Karya Sumadi (Ntvnews.id-Muslimin Trisyuliono Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan bersama Menkeu Sri Mulyani dan Menhub Budi Karya Sumadi (Ntvnews.id-Muslimin Trisyuliono

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan bahwa negara bisa mendapatkan pemasukan sebanyak Rp5 triliun sampai Rp10 triliun dari masuknya komoditas timah dan nikel ke Sistem Informasi Mineral dan Batubara atau Simbara.

"Hanya dari royalti, kita bisa dapat Rp5 triliun–Ro10 triliun. Hanya royalti, tidak bicara pajak," ujar Luhut dalam Launching Implementasi Komoditas Nikel dan Timah melalui Simbara, Senin (22/7/2024).

Lanjut kata Luhut, dengan masuknya komoditas timah dan nikel ke Simbara para pengusaha akan lebih tertib dalam berbisnis di sektor mineral.

Ia mengaku, perkara dugaan korupsi tata niaga timah wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk tahun yang ditangani oleh Kejaksaan Agung merupakan cambuk yang mempercepat pengintegrasian mineral timah dan nikel ke sistem Simbara.

Baca juga: Simbara Nikel dan Timah Diluncurkan, Penerimaan Negara Bakal Makin Moncer

"Di korupsi yang timah itu memperdorong kami mempercepat proses ini," ungkapnya.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Isa Rachmatarwata mengatakan perluasan Simbara untuk komoditass nikel dan timah ini berpotensi untuk mendongkrak perekonomian nasional.

"Hari ini kita akan mulai memperluas Simbara untuk komodita nikel dan timah, yang perannya semakin strategis dalam mendukung perekonomian nasional dan global," ucap Isa.

Lanjut kata Isa, Indonesia adalah salah satu produsen nikel dan timah terbesar di dunia, adapun cadangan nikel di Indonesia mencapai sekitar 21 juta ton atau 24% dari total cadangan dunia.

Sementara cadangan timah di Indonesia menepati perikat kedua dunia dengan cadangan sebesar 800 ribu ton atau 23% dari cadangan dunia.

Baca juga: Kejagung Kasih Kabar Terbaru Nasib Harvey Moeis Suami Sandra Dewi di Kasus Korupsi Timah

"Pada tahun 2023, volume produksi nikel di Indonesia mencapai 1,8 juta metrik ton, menepati peringkat pertama di dunia dengan kontribusi sebesar 50% dari total produksi nikel global," ungkap Isa.

Kemudian produksi timah di Indonesia, sebesar 78 ribu ton menepati peringkat kedua dunia dengan kontribusi sebesar 22% dari total produksi timah global.

Halaman
x|close