Menko Luhut Targetkan Aturan Family Office Terbentuk Sebelum Jokowi Lengser

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 22 Jul 2024, 15:58
Muslimin Trisyuliono
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan. (Antara) Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menargetkan pembentukan perusahaan keluarga atau family office akan rampung sebelum Presiden Joko Widodo (Jokowi) lengser pada Oktober 2024.

Menko Luhut menyebut, saat ini pembentukan family office ada beberapa hal yang perlu diselesaikan mengenai teknisnya terlebih dahulu.

"Sekarang bicara minimum berapa yang harus mereka masukan, berapa yang haru mereka investasikan dan berapa pegarai yang me run officenya di sini, itu saya kira teknis," ucap Menko Luhut usai launching Implementasi Komoditas Nikel dan Timah melalui Simbara, Senin (22/7/2024).

"Tapi ini (pembentukan family office) harus selesai sebelum Oktober," sambungnya.

Baca juga: Menko Luhut Lapor Ke Jokowi dan Prabowo Soal Family Office: Uang Bertaburan Pengin Masuk Indonesia

Lebih lanjut, Menko Luhut mengaku belajar ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA) untuk mengambil pengalaman pembentukan family office.

Dari hasil pertemuan tersebut, dia telah melapor ke Presiden Joko Widodo mengenai kepastian hukum investor yang akan menaruh uangnya di Indonesia.

Menko Luhut mendesak adanya pengadilan arbitrase memakai hakim internasional sebagaimana yang digunakan di Singapura, Abu Dhabi dan Hong Kong.

"Saya lapor ke Pak Presiden, ya sudah pak kita tiru saja hakim yang dipakai Singapura, yang dipakai Abu Dhabi, Hong Kong, dengan begitu akan memastikan akan memberikan kepastian hukum kepada orang yang menginvestasikan kemarin," jelasnya.

Baca juga: Luhut Spill Lokasi Pendirian Family Office: Bali dan IKN

Sebelumnya, melalui akun Instagram pribadinya Menko Luhut menjelaskan soal rencana pemerintah akan mengembangkan konsep family office di Tanah Air.

Ia mengungkapkan, menurut data dari The Wealth Report, populasi individu super kaya raya di Asia diperkirakan akan tumbuh sebesar 38,3% selama periode 2023-2028.

"Peningkatan jumlah aset finansial dunia yang diinvestasikan di luar negara asal juga diproyeksikan akan terus meningkat. Berangkat dari trend tersebut, saya melihat adanya kesempatan bagi Indonesia untuk menarik dana-dana dari family office global," ucap Menko Luhut.

Lanjut kata Menko Luhut, dari perhitungan terkin ada sekitar USD11,7 triliun dana kelolaan family office di dunia. Family Office sendiri merupakan salah satu upaya untuk menarik kekayaan dari negara lain untuk pertumbuhan ekonomi nasional.

"Dengan memiliki family office, bukan hanya meningkatkan peredaran modal di dalam negeri nantinya, tetapi juga menghadirkan potensi peningkatan PDB dan lapangan kerja dari investasi dan konsumsi lokal," jelasnya.

Halaman
x|close