Profil Burhanuddin Abdullah Dewan Pakar TKN Prabowo yang Diangkat Jadi Komut PLN

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 23 Jul 2024, 13:59
Muslimin Trisyuliono
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Burhanuddin Abdullah diangkat menjadi Komisaris PLN (Persero). Burhanuddin Abdullah diangkat menjadi Komisaris PLN (Persero).

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengangkat mantan Gubenur Bank Indonesia (BI) yang juga Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Burhanuddin Abdullah menjadi Komisaris Utama PLN (Persero).

Selain Burhanuddin Abdullah, Kementerian BUMN juga mengangkat politikus Partai Demokrat Andi Arief sebagai Komisaris PLN.

Burhanuddin Abdullah lahir di Garut, Jawa Barat, pada tanggal 10 Juli 1947. Dikutip dari laman ekon.go.id dia pernah menjabat sebagai Menteri Koodinator Bidang Perekonomian di bawah Pemerintahan Presiden Abdurahman Wahid.

Burhanuddin juga adalah Gubernur Bank Indonesia sejak tahun 2003 dan Gubernur untuk International Monetary Fund (IMF), Washington DC, di Indonesia.

Dia juga adalah Ketua Umum Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) periode 2003-2006, dan terpilih kembali untuk periode 2006-2008.

Baca juga: Dewan Pakar Prabowo-Gibran, Burhanuddin Abdullah Diangkat Jadi Komisaris Utama PLN, Andi Arief Jadi Komisaris

Baca juga: Mengenal Andi Arief: dari Aktivis Reformasi Sampai Politikus Kontroversial

Selama kariernya di Bank Indonesia, Ia pernah menduduki beberapa jabatan di dalam dan luar negeri.

Riwayat Pendidikan:

- Universitas Padjajaran, Bandung
- Michigan State University, Amerika Serikat
- Universitas Diponegoro

Riwayat Pekerjaan:

- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
- Deputi Gubernur Bank Indonesia
- Direktur Direktorat Luar Negeri Bank Indonesia
- Wakil Kepala Urusan Riset Ekonomi dan Moneter, Bank Indonesia
- Wakil Kepala Urusan Luar Negeri, Bank Indonesia
- Kepala Bagian Kerjasama Ekonomi dan Perdagangan Internasional, Urusan Luar Negeri, Bank Indonesia
- Assistant Executive Director of International Monetary Fund (IMF) for South East Asia Group (Indonesia, Brunei Darussalam, Fiji, Lao PDR, Malaysia, Myanmar, Nepal, Singapore, Thailand, Tonga, and Vietnam), Washington DC
- IMF Staff at Asia Pacific Department, International Monetary Fund, Washington DC
- Staf Gubernur Bank Indonesia
- Staf Bagian Ekonomi Umum, Urusan Riset dan Statistik, Bank Indonesia
- Staf Bagian Kredit Produksi, Urusan Kredit Umum, Bank Indonesia
- Staf PT. Intraport Teh Jaya (Unilever Tea Department), Jakarta
- Staf Badan Urusan Cess, Direktorat Jenderal Perkebunan, Departemen Pertanian, Banda Aceh.

Halaman
x|close