Lebih Ramah Lingkungan, Pemerintah Mulai Uji Coba Bahan Bakar Kereta Api Pakai Biodiesel B40

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 23 Jul 2024, 18:14
Muslimin Trisyuliono
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Kementerian ESDM mulai uji coba biodiesel B40 untuk kereta api Kementerian ESDM mulai uji coba biodiesel B40 untuk kereta api

Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menandai babak baru dalam transisi energi Indonesia dengan meluncurkan uji coba perdana penggunaan biodiesel B40 pada kereta api.

Uji coba ini dilakukan di Stasiun Lempuyangan, Yogyakarta dengan menggunakan kereta api Bogowonto relasi Yogyakarta - Pasar Senen.

B40, campuran solar 60% dan bahan bakar nabati dari kelapa sawit 40%, diharapkan menjadi solusi strategis untuk mengurangi konsumsi solar dan emisi gas buang.

"Ini merupakan kick off pertama kali kita memasukkannya ke (sektor) perkeretaapian untuk B40 ini," ujar Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi dalam keterangannya, Selasa (23/7/2024).

Baca juga: Erick Thohir: Kereta Cepat Bisa Hemat Bahan Bakar Rp3,2 Triliun per Tahun

Menurutnya, uji kinerja terbatas ini bertujuan untuk menguji ketahanan genset KA Bogowonto selama 1.200 jam.

Dengan waktu perkiraan satu kali pulang-pergi (PP) KA Bogowonto dari Lempuyangan ke Pasar Senen 22 jam, diperkirakan akan membutuhkan 50 kali PP, atau sekitar dua bulanan, untuk mencapai hasil tersebut.

"Kami berharap semua uji penggunaan bisa selesai Desember ini sehingga penggunaan B40 secara penuh bisa dilakukan tahun 2025," ujar Eniya.

Melalui program B40 ini, pemerintah terus meningkatkan adopsi biodiesel berbasis kelapa sawit di berbagai jenis kendaraan.

Setelah penggunaan B40 di industri mobil empat tahun lalu, ujicoba berikutnya pada tahun 2024 akan berfokus pada alat pertanian (alsintan) dan industri perkeretapaian.

Baca juga: Kereta Tabrak Mobil di Deli Serdang, 6 Tewas

Selanjutnya akan ada industri pertambangan dan alat berat, serta alat perkapalan dan pembangkit listrik, yang akan dimulai dalam waktu dekat di Balikpapan, Kalimantan Timur. Secara keseluruhan, diperkirakan diperlukan 16 juta kiloliter B40.

Vice President of Logistics PT KAI, Suryawan Putra Hia menyampaikan, PT KAI saat ini menggunakan 300 juta liter bahan bakar B35.

Selama pemakaian, dia mengatakan bahwa performa mesin KA tidak mengalami masalah. Oleh karena itu, dia optimistis bahwa peralihan dari B35 ke B40 akan berjalan lancar, mengingat spesifikasinya hampir sama.

"Sejauh ini (penggunaan biodiesel untuk bahan bakar KA) no issue. Nanti mungkin yang B100 yang challenge banget dan kita optimis kalau B40 ini nggak akan berdampak signifikan pada mesin," ujarnya.

Untuk melakukan uji penggunaan, PT KAI membangun fasilitas blending (pencampuran bahan bakar) dan pengisian bahan bakar di lima lokasi: Cipinang (Jakarta), Arjawinangun (Cirebon), Cepu (Blora), Lempuyangan (Yogyakarta), dan Pasar Turi (Surabaya).

Halaman
x|close