Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyampaikan hasil pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral Negara G20 di Rio De Janerio, Brasil.
Dalam pertemuan membahas kondisi dan tantangan ekonomi saat ini, salah satu yang dibahas mengenai usulan pemajakkan bagi orang super kaya atau crazy rich.
Sri Mulyani mengatakan, G20 belum menyepakati soaal penerapan pajak orang super kaya.
"Brasil mengangkat usulan baru untuk dibahas yaitu pemajakan untuk orang super kaya yang sangat sulit dilakukan, yang menyebabkan erosi penerimaan dan kecemburuan sosial," ucap Sri Mulyani dalam akun Instagram pribadinya dikutip, Senin (29/7/2024).
"G20 masih belum sepakat mengenai langkah terkait hal ini," lanjutnya.
Baca juga: Hadir di G20 Brasil, Sri Mulyani Usul Pengalihan Utang Negara Miskin ke Program Kesehatan
Sri Mulyani melanjutkan dalam pertemuan tersebut juga membahas kebijakan suku bunga tinggi oleh The Fed yang lebih panjang menyebabkan arus modal keluar dan tekanan depresiasi mata uang serta kenaikan biaya bunga hampir di seluruh dunia.
"Ini menghasilkan tekanan dan kompleksitas kebijakan fiskal dan moneter di banyak negara antara menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan dan kesempatan kerja," ungkapnya.
Kendati demikian, ia menyebut perekonomian Indonesia relatif terjaga di tengah gejolak perekonomian dan volatilitas pasar keuangan global saat ini.
Pada kuartal 1 2024 pertumbuhan ekonomi tumbuh 5,1% yoy, inflasi stabil sebesar 2,5% di bulan Juni, tingkat pengangguran turun menjadi 4,82% dari 5,45% tahun lalu, dan tingkat kemiskinan turun menjadi 9,03% dari 9,36%.
Indonesia juga terus fokus melakukan reformasi struktural untuk megakselerasi pembangunan prioritas: SDM, infrastruktur, hilirisasi dan kelembagaan.
Baca juga: Sri Mulyani Terbang ke Brazil Hadiri Pertemuan Menkeu G20, Ini Yang Bakal Dibahas
Selanjutnya, dalam pertemuan tersebut juga membahas isu sektor keuangan dan Financial Inclusion.
"Risiko akibat inovasi instrumen keuangan pada teknologi digital seperti crypto, stable coin dan Central Bank Digital Currency terhadap stabilitas sistem pembayaran dan sektor keuangan dibahas," jelas Sri Mulyani.
Brasil sebagai tuan rumah Presidensi G20 juga mengangkat isu Climate Change Financing termasuk penyelamatan hutan tropikal dan isu ancaman kelaparan dunia dan pentingnya ketahanan pangan.
"Ditengah ketegangan geopolitik dan fragmentasi ekonomi Indonesia mendukung spirit kerjasama global dan peranan forum G20 dan lembaga-lembaga multilateral untuk terus meningkatkan kolaborasi agar kita bisa mengatasi permasalahan dunia bersama," tandasnya.