BPS Catat Indonesia Deflasi 0,18 Persen di Juli 2024, Masuki Bulan Ketiga Berturut-turut

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 1 Agu 2024, 13:49
Muslimin Trisyuliono
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Produk bumbu-bumbu yang dijual di Pasar Badung Denpasar /ANTARA Produk bumbu-bumbu yang dijual di Pasar Badung Denpasar /ANTARA

Ntvnews.id, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat deflasi sebesar 0,18 persen pada Juli 2024 dibandingkan dengan bulan sebelumnya (month to month).

Pelaksana Tugas Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 106,28 pada Juni 2024 menjadi 106,09 pada Juli 2024.

Sementara itu, secara year-on-year (yoy) terjadi inflasi sebesar 2,13 persen dan secara tahun kalender year-to-date (ytd) terjadi inflasi sebesar 0,89 persen.

"Deflasi bulan Juli 2024 ini lebih dalam dibandingkan bulan lalu dan merupakan deflasi ketiga pada 2024," ucap Amalia dalam konferensi pers, Kamis (1/8/2024).

Baca juga: Deflasi 2 Bulan Berturut-turut, Sinyal Ekonomi RI Lesu?

Amalia menjelaskan, kelompok pengeluaran penyumbang deflasi bulanan terbesar adalah makanan, minuman, dan tembakau dengan deflasi sebesar 0,97 persen dan memberikan andil deflasi sebesar 0,28 persen.

Sementara itu terdapat komoditas yang menyumbang inflasi adalah cabai rawit dan beras dengan andil masing-masing sebesar 0,04 persen.

Barang andil inflasi lain adalah emas, perhiasan, kopi bubuk, kentang, sigaret kretek mesin dan tangan dengan andil inflasi masing-masing 0,01 persen.

"Catatan lainnya adalah kelompok pendidikan juga memberikan andil inflasi terbesar yaitu 0,04 persen atau mengalami inflasi sebesar 0,69 persen," tandasnya.

Halaman
x|close