Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat posisi utang pemerintah mencapai Rp8.444,87 triliun pada Juni 2024.
Adapun posisi utang pemerintah pada Juni 2024 itu mengalami peningkatan dibanding bulan sebelumnya yang berada di posisi Rp Rp8.353,02 triliun.
Berdasarkan buku APBN KiTa edisi Juli 2024, rasio utang hingga paruh pertama tahun ini tercatat sebesar 39,13 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis Yustinus Prastowo mengatakan, pemerintah mengambil langkah proaktif untuk mengantisipasi ketidakpastian global melalui penarikan utang yang berbasis pada fleksibilitas dan opportunistic approach.
Dengan pendekatan ini penarikan utang dimungkinkan dilakukan lebih awal, demi memitigasi risiko di masa depan.
"Maka pada bulan Juni 2024 pemerintah menarik utang lebih besar dari sebelumnya, sehingga rasio utang thd PDB menjadi 39,13%. Ini lebih tinggi dibanding rasio utang bulan Mei 2024 sebesar 38,71%," tulis Yustinus dalam akun X miliknya @prastow dikutip, Jumat (2/8/2024).
Baca juga: Utang Pemerintah Makin Menumpuk, Kini Tembus Rp8.444,87 Triliun per Juni 2024
Menurutnya pemerintah bersama DPR memastikan perencanaan utang sebagai bagian kebijakan APBN dilakukan dengan baik, berhati-hati, dan memerhatikan dinamika global dan domestik.
Adapun, Kemenkeu merincikan utang pemerintah mencapai Rp8.444,87 triliun pada Juni 2024 terdiri atas dua jenis, yakni berupa surat berharga negara (SBN) dan pinjaman.
Mayoritas utang pemerintah masih didominasi oleh instrumen SBN yaitu 87,85 persen dan sisanya pinjaman 12,15 persen.
Adapun jumlah utang pemerintah dalam bentuk SBN sebesar Rp7.418,76 triliun, terdiri dari SBN Domestik sebesar Rp5.967,70 triliun yang berasal dari Surat Utang Negara sebesar Rp4.732,71 triliun dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) sebesar Rp1.234,99 triliun.
Kemudian jumlah utang pemerintah dalam bentuk SBN valuta asing sebesar Rp1.451,07 triliun, terdiri dari Surat Utang Negara sebesar Rp1.091,63 triliun dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) sebesar Rp359,44 triliun.
Lalu utang pemerintah dalam bentuk pinjaman Rp1.026,11 triliun per Juni 2024 terdiri dari pinjaman dalam negeri sebesar Rp38,10 triliun dan pinjaman luar negeri Rp988,01 triliun.
Kemudian pinjaman luar negeri Rp988,01 triliun terdiri dari bilateral Rp263,72 triliun, multilateral Rp600,47 triliun, dan commercial banks Rp123,83 triliun.