Erick Thohir Pamer Laba BUMN Naik Jadi Rp327 Triliun, Aset Tembus Rp10.402 Triliun

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 5 Agu 2024, 08:16
Muslimin Trisyuliono
Penulis
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Menteri BUMN Erick Thohir Menteri BUMN Erick Thohir

Ntvnews.id, Jakarta -  Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memaparkan laporan kerja akhir Kementeriannya bersama Komisi VI DPR RI.

Dalam kesempatan tersebut Erick menyampaikan dari 88 proyek strategis Kementerian BUMN, pihaknya telah menyelesaikan 91 persen atau 81 proyek.

"Sejak awal kita me-mapping banyak hal apa yang bisa kita selesaikan, akhirnya lahir proyek-proyek atau target-target yang jumlahnya 88 proyek," ucap Erick dalam akun Instagram pribadinya dikutip, Senin (5/8/2024).

"Dari 88 proyek strategis Kementerian BUMN, kami sudah menyelesaikan 92 persen atau 81 proyek sudah diselesaikan," sambungnya.

Erick melanjutkan, dari segi pendapatan meningkat dari Rp1.930 triliun pada 2020 ke 2023 sebesar Rp2.933 triliun. Dengan laba bersih keseluruhan dari Rp 13 triliun pada 2020 naik ke Rp 327 triliun pada 2023.

Baca juga: Erick Thohir Ajak Heru Budi Lihat Fasilitas Penitipan Anak Sampai Ruang Tenang di Kementerian BUMN

Aset yang dimiliki Kementerian BUMN juga meningkat dari Rp 8.312 triliun pada 2020 menjadi Rp 10.402 triliun pada 2023.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada semua stakeholder. Mulai dari anggota DPR, para Menteri terkait, pihak swasta, partner luar negeri dan UMKM yang sudah menjadi bagian ekosistem BUMN," ungkapnya.

Sebelumnya, Erick menyampaikan bahwa BUMN telah menyumbang dividen sebesar Rp85,52 triliun untuk negara tahun 2024.

"Alhamdulillah kerja keras dari seluruh komisaris, direksi, dan seluruh insan BUMN bisa memberikan kontribusi positif untuk Indonesia. Semoga dividen sebesar Rp85,5 triliun yang diberikan BUMN kepada negara bisa menjadi manfaat besar untuk masyarakat luas," ucap Erick.
 
Adapun 20 BUMN sebagai penyumbang dividen untuk negara tahun 2024 tersebut terbanyak adalah PT Bank Rakyat Indonesia Rp25.715 miliar, disusul PT Bank Mandiri Rp17.179 miliar, PT Mineral Industri Indonesia Rp11.214 miliar.

Baca juga: Erick Thohir Bertemu Heru Budi, Bahas Rencana Rombak Kawasan Monas Jadi City Center

Lalu ada PT Pertamina Rp9.357 miliar, PT Telkom Indonesia Rp9.211 miliar, PT Bank Negara Indonesia Rp6.277 miliar, PT Perusahaan Listrik Negara Rp3.090 miliar, PT Pupuk Indonesia Rp1.213 miliar, PT Pelabuhan Indonesia Rp1.000 miliar.

Kemudian PT Bank Tabungan Negara Rp420 miliar, PT Semen Indonesia Rp293 miliar, PT Jasa Marga Rp192 miliar, PT Biro Klasifikasi Indonesia Rp148 miliar, PT Aviasi Pariwisata Indonesia Rp101 miliar, PT ASDP Indonesia Ferry Rp31 miliar.

Selanjutnya Perum Perhutani Rp28 miliar, PT Pos Indonesia Rp20 miliar, Perum Peruri Rp21 miliar, Perum Jasa Tirta II Rp7 miliar, dan Perum Jasa Tirta I Rp3 miliar.

Halaman
x|close