Ntvnews.id, Jakarta - Kekerasan dalam rumah tangga berawal dari keinginan untuk mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan dan kendali atas pasangan intim. Orang yang melakukan kekerasan percaya bahwa mereka memiliki hak untuk mengontrol dan membatasi kehidupan pasangan mereka.
Dilansir dari The Hotline, Kamis, 15 Agustus 2024, Hal ini sering kali terjadi karena mereka percaya bahwa perasaan dan kebutuhan mereka sendiri harus diprioritaskan dalam hubungan tersebut atau karena mereka menikmati menggunakan kekuatan yang diberikan oleh pelecehan tersebut.
Taktik pelecehan (dalam bentuk apa pun) ditujukan untuk menghilangkan kesetaraan dalam hubungan untuk membuat pasangannya merasa kurang berharga dan tidak pantas dihormati.
Mengapa Laki-laki Melakukan Kekerasan?
Kekerasan atau KDRT adalah perilaku yang dipelajari. Beberapa orang menyaksikannya dalam keluarga mereka sendiri saat mereka tumbuh dewasa. Yang lain mempelajarinya secara perlahan dari teman, budaya populer, atau ketidakadilan struktural di seluruh masyarakat kita.
Baca Juga: Luka-luka di Tangan Cut Intan Nabila Pasca di-KDRT Armor Toreador
Di mana pun mereka mengembangkan perilaku seperti itu, mereka yang melakukan tindakan pelecehan memilih untuk melakukannya - mereka juga bisa memilih untuk tidak melakukannya.
Banyak orang yang mengalami atau menyaksikan pelecehan dan menggunakan pengalaman mereka untuk mengakhiri siklus kekerasan. Mereka juga mengambil langkah-langkah untuk menyembuhkan diri mereka sendiri tanpa merugikan orang lain.
Meskipun faktor-faktor luar (termasuk kecanduan narkoba atau alkohol) dapat meningkatkan kekerasan, penting untuk mengenali bahwa masalah ini tidak menyebabkan kekerasan dalam rumah tangga.
Siapa yang Terkena dampak pelecehan atau KDRT?
Siapa pun dapat melakukan pelecehan, dan siapa pun dapat menjadi korban pelecehan. Pelecehan terjadi tanpa memandang jenis kelamin, usia, seksualitas, ras, status ekonomi, kemampuan, status kewarganegaraan, atau faktor atau identitas lainnya.
Baca Juga: Ahmad Sahroni Unggah Video Perempuan Korban KDRT, Colek Sigit Listyo Prabowo
Perasaan bingung, takut, atau marah adalah respons normal terhadap pelecehan. Selain itu, pelecehan dapat membuat Anda merasa terisolasi atau merasa tidak ada yang mengerti.