Ntvnews.id, Jakarta - Ketindihan saat tidur, yang dalam istilah medis disebut sleep paralysis (kelumpuhan tidur), sering dikaitkan dengan pengalaman mistis atau supranatural dalam banyak budaya.
Orang yang mengalaminya mungkin merasa ada sosok yang menindih atau menghantui, mengalami kesulitan bernapas, atau merasakan keberadaan entitas yang menakutkan. Namun, penting untuk menjelaskan apakah ini fakta atau mitos.
- Penjelasan Medis
Menurut ilmu kedokteran, kelumpuhan tidur terjadi ketika otak Anda terbangun saat tubuh Anda masih dalam keadaan tidur REM (Rapid Eye Movement), tahap tidur di mana mimpi terjadi. Dalam tahap ini, otot-otot tubuh secara alami lumpuh untuk mencegah Anda bertindak sesuai dengan mimpi Anda.
Ketika otak bangun lebih cepat daripada tubuh, Anda mungkin sadar tetapi tidak dapat bergerak atau berbicara, yang menciptakan sensasi seperti "ketindihan." Berikut beberapa penyebab umum sleep paralysis menurut medis:
1. Kurang tidur: Kurang tidur atau tidur tidak teratur meningkatkan kemungkinan mengalami kelumpuhan tidur.
2. Stres: Stres atau kecemasan bisa memicu kondisi ini.
3. Posisi tidur terlentang: Posisi tidur ini membuat Anda lebih rentan terhadap kelumpuhan tidur.
4. Gangguan tidur: Kondisi seperti narkolepsi atau apnea tidur juga dapat memicu kelumpuhan tidur.
- Persepsi Mistis
Dalam budaya tertentu, fenomena ketindihan ini sering dihubungkan dengan makhluk mistis, roh jahat, atau pengalaman supranatural lainnya. Beberapa contoh adalah:
1. Hantu atau roh jahat: Di berbagai tradisi Asia, fenomena ini dianggap sebagai ulah hantu atau makhluk halus yang duduk atau menekan tubuh seseorang saat tidur.
2. Pengalaman spiritual: Ada yang menganggap kelumpuhan tidur sebagai pengalaman spiritual yang berhubungan dengan dunia lain.
3. Fenomena UFO: Di beberapa budaya Barat, kelumpuhan tidur dihubungkan dengan penculikan oleh alien.
Kesimpulan: Fakta atau Mitos?
Dari perspektif ilmiah, ketindihan saat tidur bukanlah fenomena mistis, melainkan reaksi fisiologis yang dapat dijelaskan secara medis.
Meskipun pengalaman ini mungkin tampak mengerikan dan menciptakan perasaan yang menakutkan, itu bukanlah hasil dari kekuatan mistis. Jadi, jika dilihat dari sudut pandang medis, mengaitkan ketindihan dengan faktor mistis lebih merupakan mitos.
Namun, persepsi mistis ini tetap menjadi bagian dari budaya dan kepercayaan masyarakat. Pengalaman sleep paralysis yang menakutkan seringkali ditafsirkan sesuai dengan kepercayaan dan lingkungan sosial seseorang, yang membuat aspek mistis tetap relevan dalam diskusi non-ilmiah.