Ntvnews.id, Jakarta - Ngupil atau mengorek hidung adalah kebiasaan yang umum dilakukan oleh banyak orang, sering kali tanpa disadari.
Meskipun tampaknya sepele, sering ngupil dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan yang tidak boleh dianggap remeh. Berikut adalah empat efek samping yang mungkin timbul dari kebiasaan ini.
1. Infeksi dan Peradangan
Ilustrasi pegang hidung (Freepik/ stockking)
Salah satu risiko terbesar dari sering ngupil adalah kemungkinan terjadinya infeksi dan peradangan. Saat mengorek hidung, jari atau alat yang digunakan dapat memperkenalkan kuman dan bakteri ke dalam rongga hidung.
Baca Juga:
4 Bahaya Makan Larut Malam bagi Kesehatan
Infeksi ini dapat menyebabkan sinusitis, yang ditandai dengan peradangan pada sinus dan gejala seperti sakit kepala, hidung tersumbat, dan keluarnya nanah dari hidung. Selain itu, mengorek hidung dapat merusak lapisan mukosa hidung, membuka jalan bagi infeksi sekunder.
2. Kerusakan pada Struktur Hidung
Ilustrasi hidung (Freepik)
Seringnya mengorek hidung dapat menyebabkan kerusakan pada struktur internal hidung. Penetrasi yang berlebihan dapat mengiritasi dan merusak mukosa hidung serta jaringan di sekitar hidung.
Baca Juga:
6 Bahaya Mengonsumsi Cokelat Berlebih, Salah Satunya Tingkatkan Risiko Diabetes
Dalam kasus yang parah, ini dapat menyebabkan pendarahan hidung (epistaksis) atau bahkan perforasi (lubang) pada septum hidung, yaitu dinding pemisah antara kedua rongga hidung.
Kerusakan ini tidak hanya tidak nyaman tetapi juga dapat memerlukan perawatan medis untuk perbaikan.
3. Bisul di Bagian Dalam
Ilustrasi hidung (Freepik/ 8photo)
Bakteri yang paling sering ditemukan saat seseorang ngupil adalah Staphylococcus aureus. Bakteri ini dapat menyebabkan infeksi seperti jerawat atau bisul di dalam rongga hidung.
Meskipun sering dianggap sepele, jerawat atau bisul di hidung dapat menghambat dan memengaruhi sistem pernapasan.
Ilustrasi ngupil (Pixabay/ Jupilu)
Kebiasaan mengorek hidung secara berlebihan dapat menyebabkan perforasi pada septum, yaitu keadaan di mana terdapat luka atau lubang pada dinding pemisah antara rongga hidung kanan dan kiri.
Dalam kasus yang serius, kondisi ini mungkin memerlukan intervensi bedah untuk penanganannya.