Mengenal Lebih Dalam Apa itu Kanker Ovarium

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 30 Agu 2024, 14:10
Alber Laia
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ilustrasi sakit. Ilustrasi sakit. (freepik)

Ntvnews.id, Jakarta - Kanker ovarium adalah salah satu jenis kanker yang menyerang ovarium, organ reproduksi wanita yang berfungsi menghasilkan sel telur dan hormon estrogen serta progesteron.

Baca Juga:

Jalani Pemeriksaan Dugaan Penipuan Rp15 Miliar, Bunga Zainal Berharap Uangnya Kembali

Tinggalkan Dolar AS, RI dan Korea Selatan Sepakat Transaksi Langsung Pakai Rupiah-Won

Meskipun relatif jarang dibandingkan dengan jenis kanker lainnya, kanker ovarium adalah salah satu penyebab utama kematian akibat kanker pada wanita, terutama karena seringkali tidak terdeteksi hingga stadium lanjut.

Apa Itu Kanker Ovarium?

Kanker ovarium terjadi ketika sel-sel abnormal di ovarium mulai tumbuh dan berkembang secara tidak terkendali, membentuk massa atau tumor.

Ada beberapa jenis kanker ovarium, tetapi yang paling umum adalah kanker ovarium epitelial, yang berasal dari lapisan permukaan ovarium.

Ilustrasi sakit. <b>(freepik)</b> Ilustrasi sakit. (freepik)

Jenis lainnya termasuk kanker ovarium stromal, yang berkembang di jaringan yang memproduksi hormon, dan kanker ovarium germ cell, yang dimulai di sel-sel yang menghasilkan telur.

Penyebab dan Faktor Risiko

Penyebab pasti kanker ovarium belum sepenuhnya dipahami, tetapi ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seorang wanita mengembangkan penyakit ini:

1. Usia

Wanita yang lebih tua, terutama di atas usia 50 tahun, memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker ovarium.

2. Genetik

Mutasi genetik tertentu, yang juga terkait dengan kanker payudara, dapat meningkatkan risiko kanker ovarium.

3. Riwayat Keluarga

Jika ada anggota keluarga yang pernah menderita kanker ovarium atau kanker payudara, risiko untuk terkena kanker ovarium bisa meningkat.

4. Endometriosis

Kondisi di mana jaringan yang biasanya melapisi rahim tumbuh di luar rahim, juga dapat meningkatkan risiko.

5. Penggunaan Terapi Hormon

Penggunaan terapi hormon setelah menopause dapat sedikit meningkatkan risiko kanker ovarium.

Gejala Kanker Ovarium

Salah satu alasan mengapa kanker ovarium sering terlambat terdeteksi adalah karena gejalanya yang awalnya samar dan mudah disalahartikan sebagai masalah kesehatan lain.

Beberapa gejala yang perlu diwaspadai meliputi:

  • Perut terasa kembung atau membesar.
  • Nyeri atau ketidaknyamanan di perut atau panggul.
  • Kesulitan makan atau merasa kenyang dengan cepat.
  • Perubahan pada kebiasaan buang air besar, seperti sembelit atau diare.
  • Sering buang air kecil atau merasa ingin buang air kecil lebih sering dari biasanya.

Ilustrasi sakit. <b>(freepik)</b> Ilustrasi sakit. (freepik)

Jika gejala-gejala ini terus-menerus terjadi dan semakin parah, sangat penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter.

Pencegahan dan Kesadaran

Tidak ada cara pasti untuk mencegah kanker ovarium, tetapi beberapa langkah dapat diambil untuk mengurangi risikonya, seperti menggunakan kontrasepsi oral (pil KB) dengan panduan dokter, menjaga berat badan yang sehat, dan rutin melakukan pemeriksaan kesehatan terutama jika memiliki faktor risiko genetik.

Kesadaran akan gejala dan pentingnya deteksi dini adalah kunci dalam memerangi kanker ovarium. Jika didiagnosis lebih awal, peluang untuk pengobatan yang berhasil jauh lebih besar.

Halaman
x|close