Ntvnews.id, Jakarta - Vakum dari industri hiburan Tanah Air dan memilih berkarier menjadi seorang politisi besar, Tantowi Yahya menceritakan pengalaman uniknya saat ia hadir di acara pernikahan sang ponakan.
Seperti yang kita ketahui belum lama ini anak dari Helmy Yahya baru saja dipersunting oleh pria asal Korea Selatan, dan menggelar resepsi mewah ala Korea. Hal itu sukses menyita perhatian Tantowi Yahya selaku pihak keluarga yang masih merasa asing soal bisnis dan adat pernikahan Korea Selatan.
Diakui oleh Tantowi, jika ia menemukan 3 fakta unik saat mengurusi pernikahan ala Korea Selatan.
"Bisnis Pesta Kawin ala Korea Lain padang lain belalang. Lain tempat lain pula budayanya. Ini yang terjadi ketika saya dan isteri diundang menghadiri pesta pernikahan keponakan kami di Korea. Dia dapat suami orang sana. Seorang pegawai pemerintah dan juga bergerak di bidang seni. Pesta dilangsungkan di satu gedung semacam wedding hall. Disana hall bisa di hotel, bisa juga di gedung tersendiri. Satu gedung biasanya terdiri dari beberapa ruang (hall) dengan berbagai ukuran. Makan disediakan di ruangan terpisah. Pengalaman yg penuh dengan keunikan," tulis unggahan terbaru Tantowi Yahya di Instagram, 14 Mei 2024.
Keunikan pertama yang Tantowi dan keluarga ketahui yakni, dimana pihak keluarga wajib memilih warna-warna yang melambangkan kebahagiaan dan dilarang menggunakan dresscode warna-warna duka.
"Keunikan pertama yang sedikit membuat kaget terjadi ketika saya dan isteri menerima pemberitahuan terkait tata cara berpakaian yang dianjurkan, terutama soal warna, agar tidak salah warna dan salah kostum. Pesta pernikahan adalah momen suka cita, tamu diminta berpakaian yang sesuai dan menghindari warna-warna duka. Sangat detil," sambungnya.
Bahkan keunikan keduanya yang ditemukan Tantowi Yahya yakni meskipun perwakilan dari pihak keluarga mempelai, ia harus tertib menukarkan kupon yang nantinya akan ditukar dengan hidangan makanan. Hal ini cukup berbanding terbalik dengan budaya di Indonesia.
"Keunikan kedua adalah ketika kami diminta membawa sejumlah uang dan diserahkan ke penerima tamu di tempat acara untuk ditukar dengan kupon makan. Tanpa kupon, kita tidak boleh ikut makan yang disiapkan secara buffet. Apabila uang yang kami berikan melebihi harga makanan, maka itu bisa kami berikan sebagai hadiah ke penganten yang notabene adalah keponakan kami. Mau kasih lebih tentu dianjurkan. Agak asing buat ukuran dan budaya kita. Tapi konsep ini berjalan dengan baik disana karena memudahkan semua pihak," katanya.
Sedangkan keunikan terkahir yang ditemukan dalam bisnis pernikahan Korea menurut kacamata Tantowi Yahya yakni aturan untuk segera meninggalkan area pengantin agar bisa bergantian dengan tamu undangan lain.
"Keunikan berikutnya adalah setelah dua jam, lampu ruangan menyala dan layar backdrop sudah berganti dengan photo dan pasangan penganten berikutnya yang sudah menunggu diluar berikut tamu undangannya. Kami pun keluar ruangan dengan tertib berpapasan dengan undangan berikut," tandasnya.