Ntvnews.id, Jakarta - Gatal pada bagian intim wanita adalah masalah umum yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik yang ringan maupun yang memerlukan perhatian medis. Berikut beberapa penyebab umum gatal pada area intim wanita:
1. Infeksi Jamur (Kandidiasis)
Infeksi jamur, khususnya oleh jamur Candida, adalah salah satu penyebab paling umum dari gatal pada bagian intim. Gejalanya termasuk rasa gatal, perih, dan keluarnya cairan putih kental seperti keju. Infeksi jamur biasanya terjadi ketika keseimbangan alami bakteri dan jamur di vagina terganggu.
2. Vaginosis Bakterialis
Kondisi ini terjadi ketika keseimbangan bakteri normal di vagina terganggu, menyebabkan pertumbuhan bakteri yang berlebihan. Gejala termasuk gatal, keputihan berbau amis, dan rasa tidak nyaman. Vaginosis bakterialis tidak selalu menyebabkan rasa gatal, tetapi bisa menjadi salah satu gejalanya.
3. Iritasi Akibat Produk Kebersihan
Penggunaan produk seperti sabun, pembalut yang wangi, tisu basah, atau deterjen yang mengandung bahan kimia keras dapat menyebabkan iritasi pada kulit sensitif di area genital. Iritasi ini dapat memicu rasa gatal dan tidak nyaman.
4. Penyakit Menular Seksual (PMS)
Beberapa PMS seperti herpes genital, trikomoniasis, atau klamidia dapat menyebabkan gatal pada bagian intim. Herpes, misalnya, sering disertai dengan luka kecil yang terasa nyeri, sedangkan trikomoniasis dapat menyebabkan keputihan berwarna kuning-hijau dan rasa gatal.
5. Vulvitis (Peradangan Vulva)
Vulvitis adalah peradangan pada bagian luar vagina (vulva) yang bisa disebabkan oleh infeksi, alergi, atau iritasi. Gejalanya termasuk kemerahan, pembengkakan, dan rasa gatal yang intens.
6. Kondisi Kulit
Beberapa kondisi kulit seperti eksim atau psoriasis dapat mempengaruhi area genital dan menyebabkan gatal. Pada psoriasis, bisa muncul bercak-bercak kulit bersisik di sekitar area genital.
7. Menopause dan Penurunan Estrogen
Selama menopause, penurunan kadar estrogen dapat menyebabkan kekeringan pada vagina dan vulva. Kekeringan ini sering kali memicu rasa gatal dan ketidaknyamanan karena jaringan vagina menjadi lebih tipis dan kurang elastis.
8. Infeksi Parasit
Infeksi parasit seperti kutu kemaluan atau skabies juga dapat menyebabkan rasa gatal yang parah di area genital. Kutu kemaluan adalah serangga kecil yang hidup di rambut kemaluan, sedangkan skabies adalah tungau yang dapat menggali kulit dan menyebabkan rasa gatal.
9. Reaksi Alergi
Alergi terhadap bahan pakaian, lateks pada kondom, atau bahan kimia dalam produk kebersihan dapat menyebabkan reaksi alergi yang memicu rasa gatal.
10. Stres dan Faktor Psikologis
Dalam beberapa kasus, stres dapat menyebabkan atau memperparah rasa gatal di area genital. Kondisi psikologis seperti kecemasan juga dapat mempengaruhi sensitivitas kulit dan rasa gatal.