Kenali Penyebab dan Cara Mengatasi Resiko Kematian Mendadak

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 4 Okt 2024, 03:35
Zaki Islami
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Tangisan Ikang Fawzi jelang Pemakaman Istri Tercinta Marissa Haque. Tangisan Ikang Fawzi jelang Pemakaman Istri Tercinta Marissa Haque. (Tangkapan layar X)

Ntvnews.id, Jakarta - Artis sekaligus dosen, Marissa Haque meninggal dunia di usia ke 61 tahun pada Rabu kemarin, 2 Oktober 2024.

Meninggalnya Marissa Haque secara mendadak tanpa memiliki riwayat penyakit apapun serta banyak yang menduga bahwa Marissa mengalami sindrom kematian mendadak atau Sudden Death Syndrome (SDS). Seperti dilansir Antara, ini penyebab SDS, sebagai berikut:

- Penyebab Seorang Mengalami SDS

Bahwa hingga saat ini, tidak dapat dipastikan apa yang menyebabkan SDS. Namun, mutasi gen telah dikaitkan dengan banyak sindrom yang berada di bawah payung SDS, tetapi tidak semua orang dengan SDS memiliki gen tersebut.

Ada kemungkinan gen lain yang terkait dengan SDS, tetapi belum teridentifikasi. Dan beberapa penyebab SDS tidak bersifat genetik.

Beberapa obat juga disebut dapat menyebabkan sindrom yang dapat menyebabkan kematian mendadak. Sebagai contoh, sindrom QT panjang, yakni suatu kelainan konduksi listrik jantung yang dapat menyebabkan irama jantung yang cepat dan tidak beraturan (aritmia).

Sindrom QT panjang ini dapat terjadi akibat penggunaan obat-obatan seperti antihistamin, dekongestan, antibiotik, diuretik, antidepresan, hingga antipsikotik.

- Gejala SDS

Sayangnya, gejala atau tanda pertama SDS dapat berupa kematian mendadak dan tak terduga.

Namun demikian, SDS dapat menyebabkan gejala-gejala tanda bahaya seperti nyeri dada, terutama saat berolahraga, kehilangan kesadaran, kesulitan bernapas, pusing, jantung berdebar-debar atau perasaan berdebar-debar, serta pingsan yang tidak dapat dijelaskan, terutama saat berolahraga.

- Pencegahan

Diagnosis dini merupakan langkah penting dalam mencegah episode yang fatal.

Jika memiliki riwayat SDS dalam keluarga, dokter mungkin dapat menentukan apakah pasien juga memiliki sindrom yang dapat menyebabkan kematian yang tidak terduga.

Jika ya, pasien dapat mengambil langkah-langkah untuk mencegah kematian mendadak, misalnya menghindari obat yang memicu gejala, seperti antidepresan dan obat penghambat natrium.

Selain itu segeralah mengobati dengan cepat jika mengalami demam, berolahraga dengan hati-hati, mempraktikkan langkah-langkah kesehatan jantung yang baik, termasuk konsumsi makanan yang seimbang, dan melakukan pemeriksaan rutin dengan dokter atau spesialis jantung.

Selain berkonsultasi rutin dengan dokter, berbicara dengan spesialis kesehatan mental tentang kondisi dan kesehatan mental juga dianjurkan.

x|close