Dorongan Universitas Tarumanagara di Ajang M Bloc Design Week 2024

Ntvnews.id, Jakarta - Universitas Tarumanagara (Untar) mengambil bagian dalam M Bloc Design Week 2024 (MBDW 2024), yang berlangsung dari 27 September hingga 6 Oktober 2024. Acara ini merayakan ulang tahun kelima M Bloc dan bertujuan sebagai platform bagi kreator dan desainer untuk menampilkan inovasi dalam dunia desain.

Salah satu sorotan dari Untar adalah instalasi oleh Program Studi Desain Interior yang berkolaborasi dengan VERSHOME dan Playo. Instalasi berjudul “Room No.09: The Labrary” dirancang untuk meningkatkan kesadaran akan penggunaan material ramah lingkungan. Booth ini menampilkan berbagai material, mulai dari bio-based hingga daur ulang, yang memperkaya pengalaman ruang.

Dua karya utama di booth Untar yang menarik perhatian adalah Arkatana dan KidEco Set. Arkatana, karya Ferdinand Kendall, menginspirasi dari rumah adat Tongkonan dan terbuat dari rotan alami serta limbah kaos. Karya ini tidak hanya menunjukkan penggunaan bahan daur ulang, tetapi juga memberdayakan komunitas lokal.

Sementara itu, KidEco Set, dirancang oleh Maitri Widya Mutiara, adalah rangkaian furnitur edukatif untuk anak-anak. Dengan menggunakan plastik daur ulang, desain ini bertujuan mendidik anak-anak tentang ruang dan bentuk serta menanamkan nilai keberlanjutan.

Instalasi “Room No.09: The Labrary” mengusung konsep smart modular design, dirancang oleh Shania Jessy dan Gladys Abellya. Pendekatan ini menawarkan fleksibilitas dan keberlanjutan, memungkinkan instalasi dirakit dan dibongkar sesuai kebutuhan.

Di hari terakhir MBDW 2024, diadakan sesi talkshow bertema “Reimagining Space: How Sustainability Shapes the Future of Interior Design Industry,” dihadiri oleh para narasumber kompeten.

Dosen Desain Interior UNTAR Dwi Sulistyawati menekankan pentingnya desain yang memberikan manfaat nyata bagi pengguna.

“Desain yang bagus adalah ketika pengguna mengalami peningkatan nilai hidup yang lebih baik. Hal ini tercapai ketika mereka menggunakan desain yang kita buat, sehingga mereka merasa lebih sehat dan bahagia,” ungkap Dwi

Dia menambahkan bahwa desainer harus memahami kebutuhan pengguna untuk menciptakan desain yang efektif dan menekankan pentingnya empati dalam desain.

“ Kita harus empati terhadap pengguna. Kita harus bertanya pada diri kita, apa yang sebenarnya mereka butuhkan? Jika kita hanya membuat desain untuk diri kita sendiri, maka desain tersebut tidak akan memberi manfaat bagi mereka,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Pelaksana MBDW 2024, Ferdinand, menyatakan bahwa tujuan utama acara ini adalah meningkatkan kesadaran masyarakat tentang desain berkelanjutan dan memperkenalkan material alternatif.

Ferdinand berharap MBDW 2024 dapat membantu industri kreatif Indonesia mendekati pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).

“Harapan kami adalah agar masyarakat umum memahami betapa pentingnya desain yang berkelanjutan. Selain itu, kami ingin menunjukkan adanya material alternatif yang bisa digunakan dalam desain, yang berasal dari limbah,” ujar Ferdinand.

Disisi lain, Creative Director VERSHOME, Roni Timothy, menyoroti pentingnya kesadaran masyarakat mengenai keberlanjutan. Menurut Roni

VERSHOME berkomitmen untuk mengurangi limbah dalam pameran dan menciptakan komunitas yang peduli pada isu ini.

“Kami berusaha untuk mengelola kembali barang-barang yang digunakan, sehingga dapat dipakai lagi di acara berikutnya. Kami tidak bisa menjamin 100% pengurangan limbah, tetapi kami berusaha mencapai hingga 80%,” ujar Roni.

Dengan berbagai kontribusi dan inovasi yang dipamerkan, Universitas Tarumanagara berkomitmen untuk memajukan desain interior yang berkelanjutan dan memberdayakan komunitas lokal.