Heboh Wanita Dusir dari Pesawat Karena Gunakan Baju Jenis Ini

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 9 Okt 2024, 09:45
Deddy Setiawan
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Ilustrasi Pesawat Ilustrasi Pesawat (Pixabay)

Ntvnews.id, Jakarta - Dua wanita pelancong mengklaim bahwa mereka diusir dari pesawat Spirit Airlines karena mengenakan atasan crop top.

Dilansir dari Daily Mail, Rabu, 9 Oktober 2024. Teresa dan Tara mengungkapkan bahwa insiden tersebut terjadi saat mereka sedang dalam penerbangan dari Los Angeles ke New Orleans, Amerika Serikat.

Mereka naik pesawat mengenakan celana dan sweater, tetapi dengan atasan yang cukup terbuka. Salah satu dari mereka memakai crop top, sedangkan yang lainnya mengenakan tank top. Setelah melepas sweater untuk merasa lebih nyaman, mereka diminta oleh pramugari untuk menutupi tubuh mereka.

Merasa tidak terima, mereka meminta penjelasan dari pramugari mengenai aturan berpakaian yang dianggap telah mereka langgar. Situasi semakin memanas, dan akhirnya mereka dikeluarkan dari pesawat tanpa mendapatkan pengembalian uang.

Baca Juga: Miris, Turis Ini Alami Delay Pesawat Sampai 7 Kali

"Sungguh memalukan harus diperlakukan seperti penjahat hanya karena kami mengenakan crop top. Ini adalah pengalaman yang tidak manusiawi. Kami telah membuang waktu, uang, dan harga diri kami," ungkap Tara.

Teresa, yang merupakan influencer perjalanan dengan 40 ribu pengikut, dan Tara sedang menuju New Orleans untuk merayakan ulang tahun Tara.

Sebelum naik pesawat, mereka merekam video yang menunjukkan pakaian mereka. Teresa terlihat mengenakan celana jeans sobek, atasan crop top putih, dan sweater bergaris hijau, sementara Tara mengenakan celana bergaris, atasan crop top putih, dan jaket biru tua.

"Kami merasa sangat panas di dalam pesawat karena tidak ada pendingin udara, jadi kami melepas sweater. Seorang pramugari pria kemudian menghampiri kami dan mengatakan, 'Kalian harus mengenakan sweater kalian sekarang juga'," kata Tara.

"Kami berdua terkejut dan merasa canggung, lalu mencoba menutupi diri dengan sweater. Namun, kami berkeringat karena suhu yang tinggi, jadi kami membuka lengan sweater, tetapi tetap menutupi perut dan belahan dada," tambahnya.

Menurut Tara, pramugari itu kembali menegur mereka, dan situasi semakin memanas ketika mereka mempertanyakan kebijakan berpakaian. Pramugari tersebut kemudian memanggil atasan mereka.

Baca Juga: Geger Seorang Wanita Ngaku Bawa Bom dan Ingin Ledakan Pesawat

"Kami diantar keluar oleh salah satu supervisor yang mengatakan bahwa dia akan memanggil polisi atau kami dapat pergi bersamanya untuk memesan penerbangan ulang," terang Tara.

"Mereka menggunakan taktik intimidasi dan kekuasaan terhadap kami. Kami tidak pernah mengalami masalah hukum sebelumnya, jadi kami bingung dan tidak tahu harus berbuat apa," keluhnya.

Ia memilih untuk mengalah agar tidak menimbulkan keributan lebih lanjut, tetapi mengklaim bahwa ia terpaksa membayar tambahan sebesar USD 1.000 atau sekitar Rp 15,7 juta untuk mendapatkan penerbangan dengan maskapai lain.

"Kami bahkan tidak bisa menikmati perjalanan kami karena banyak energi mental yang terbuang untuk menghadapi situasi ini. Rasanya seperti mengalami kecelakaan mobil dan mengalami trauma mental," ujarnya.

Mereka menambahkan bahwa ada penumpang lain yang mengenakan crop top di pesawat, tetapi hanya mereka berdua yang dikeluarkan.

Teresa dan Tara mengaku telah menghubungi pihak Spirit Airlines mengenai insiden tersebut, tetapi belum mendapatkan tanggapan. Mereka juga memeriksa aturan berpakaian perusahaan dan tidak menemukan pelanggaran apapun.

"Kami menghubungi dukungan Spirit dan mereka bahkan menyatakan bahwa tidak ada larangan mengenakan crop top dalam aturan berpakaian mereka. Ini tidak termasuk dalam kategori cabul atau yang sejenis," kata Tara.

 

x|close