Ntvnews.id, Jakarta - Ibu hamil harus sangat berhati-hati dalam memilih produk perawatan kulit (skincare), karena beberapa bahan dalam produk tersebut dapat membahayakan perkembangan janin.
Berikut ini adalah beberapa bahan skincare yang sebaiknya dihindari oleh ibu hamil:
1. Retinoid (Retinol dan Tretinoin)
Retinoid merupakan turunan vitamin A yang biasanya ditemukan dalam produk anti-aging dan perawatan jerawat. Penggunaan retinoid secara topikal ataupun oral dapat meningkatkan risiko cacat lahir pada bayi. Contoh bahan yang termasuk dalam kelompok retinoid adalah retinol, tretinoin, dan adapalene.
2. Asam Salisilat (Salicylic Acid)
Asam salisilat sering ditemukan dalam produk perawatan jerawat, eksfoliasi, dan pembersih wajah. Konsumsi atau penggunaan dosis tinggi dari asam salisilat berisiko menyebabkan komplikasi kehamilan dan cacat lahir. Penggunaan dalam jumlah kecil, seperti dalam pembersih wajah, mungkin masih aman, tetapi sebaiknya tetap dihindari.
3. Hidrokuinon (Hydroquinone)
Hydroquinone adalah bahan pencerah kulit yang digunakan untuk mengatasi hiperpigmentasi, melasma, atau bintik-bintik gelap. Penyerapan hidrokuinon ke dalam tubuh relatif tinggi dibandingkan dengan bahan skincare lainnya, dan belum ada penelitian yang memadai terkait keamanannya bagi ibu hamil. Oleh karena itu, lebih baik dihindari.
4. Paraben
Paraben digunakan sebagai pengawet dalam berbagai produk kosmetik dan skincare. Paraben dapat meniru aktivitas hormon estrogen dalam tubuh, yang berpotensi mengganggu perkembangan janin. Oleh karena itu, produk yang bebas paraben biasanya lebih dianjurkan bagi ibu hamil.
5. Phthalates
Phthalates biasanya ditemukan dalam parfum dan produk perawatan rambut. Bahan ini dikaitkan dengan gangguan hormon dan masalah perkembangan janin. Beberapa studi menunjukkan bahwa phthalates dapat menyebabkan gangguan reproduksi, sehingga lebih baik menghindari produk yang mengandung bahan ini.
6. Formaldehida
Formaldehida digunakan dalam beberapa produk perawatan rambut dan kuku, seperti cat kuku atau pelurus rambut. Bahan ini bersifat karsinogenik dan dapat menyebabkan masalah pada janin jika terpapar dalam jumlah besar. Bahan-bahan yang melepaskan formaldehida, seperti DMDM hydantoin atau quaternium-15, juga perlu dihindari.
7. Oxybenzone dan Chemical Sunscreen Lainnya
Oxybenzone adalah bahan yang sering digunakan dalam tabir surya kimia. Bahan ini dapat menembus kulit dan masuk ke dalam aliran darah, yang berpotensi menyebabkan gangguan hormon dan memengaruhi perkembangan janin. Pilihlah tabir surya yang mengandung zinc oxide atau titanium dioxide, yang lebih aman untuk ibu hamil.
8. Benzoil Peroksida (Benzoyl Peroxide)
Benzoil peroksida adalah bahan yang umum digunakan untuk mengobati jerawat. Namun, penggunaannya selama kehamilan sebaiknya dihindari atau dibatasi karena potensi risiko iritasi pada kulit dan risiko sistemik.
9. Essential Oil Tertentu
Beberapa minyak esensial, seperti rosemary, jasmine, dan clary sage, diketahui memiliki efek stimulan pada rahim yang dapat menyebabkan kontraksi atau berpotensi memicu keguguran, terutama jika digunakan dalam jumlah besar. Penting untuk memastikan minyak esensial yang digunakan aman bagi ibu hamil.
10. Sodium Lauryl Sulfate (SLS)
Sodium Lauryl Sulfate adalah bahan yang menghasilkan busa dalam sabun dan sampo. Meski belum ada bukti langsung bahwa SLS berbahaya bagi janin, bahan ini dapat menyebabkan iritasi kulit dan lebih baik dihindari oleh ibu hamil dengan kulit sensitif.