Ntvnews.id, Jakarta - Ramai soal aksi bongkar kejahatan bisnis skincare yang dilakukan oleh dokter Oky Pratama dan dokter Richard Lee, menyeret nama apoteker Heni Purnamasari hingga dituduh mafia skincare besar.
Namun tudingan tersebut dibantah oleh Heni Sagara dan tim kuasa hukumnya, hingga membocorkan jika hingga September 2024 dokter Oky Pratama masih order produk ke PT. Sagara dan baru melakukan pelunasan sebesar Rp22 miliar pada 24 September 2024.
"Bahwa dokter Richard Lee dan dokter Oky bekerjasama dengan pabrik Ratansha dan pabrik Sagara berdasarkan perjanjian kerja sama. Sampai sekarang mereka tuh masih order di perusahaan ibu Heni, dari tahun 2021," Johannes Oberlin L Tobing, tim kuasa hukum Heni Purnamasari di kawasan Pasar Baru, Jakarta Pusat, 17 Oktober 2024.
Dijelaskan oleh pihak Heni Sagara jika hingga September 2024, dokter Oky dan dokter Richard masih memiliki kontrak kerja sama.
"Jadi kalau mereka berdua dokter Richard sama dokter Oky mafia skincare, ya mereka ikutan dong karena sampe sekarang mereka masih order," sambungnya.
"Yang terakhir ada pembayaran dokter Oky ke kita tuh sampe Rp22 miliar itu baru diselesaikan kemarin," timpalnya.
Dituding merasa sakit hati karena Heni Sagara menolak kerja sama lagi, tak lama dari itu dokter Oky dan dokter Richard langsung berkoar-koar di sosmed dan menjurus soal mafia skincare.
"Tidak lama dia mengajak ibu Heni kembali untuk kerja sama. Sayangnya ibu Heni sudah tidak mau lagi kerja sama. Lalu dia bikin podcast itu bersama dokter Richard Lee, dan keluar kata-kata mafia skincare, mungkin sakit hati ya," pungkas kuasa hukum Heni Sagara.