Ntvnews.id, Jakarta - Curhatan seorang wanita mengenai pengalamannya batuk dan demam setelah mengonsumsi anggur shine muscat menjadi viral. Banyak pengguna internet menduga bahwa hal ini terkait dengan temuan dari Thailand yang menyatakan bahwa anggur shine muscat mengandung zat berbahaya.
Wanita tersebut bahkan menjelaskan bahwa ia telah mencuci anggur shine muscat sebelum memakannya. Namun, ia tetap mengalami batuk dan demam setelah itu.
"Adalah ini punca batuk dan demam bila makan anggur ni? Kita sudah, selalu beli. Selalu perasan satu family jadi batuk-batuk lepas makan walau sudah cuci bersih-bersih," ujar wanita asal Malaysia itu, dikutip dari akun X @sarinizainal, Selasa (29/10/2024).
Anggur Shine Muscat (Pixabay)
Pernyataan tersebut disampaikannya sebagai respons terhadap berita yang dimuat oleh Berita Harian mengenai penemuan di Thailand yang mengklaim bahwa anggur shine muscat mengandung zat berbahaya. Berita itu juga menginformasikan bahwa Kementerian Kesehatan Malaysia sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait penemuan tersebut.
Tak disangka, curhatan wanita ini menjadi viral dan menarik perhatian lebih dari satu juta pengguna di X. Postingan tersebut disukai oleh 6,4 ribu pengguna, sementara 4,1 ribu lainnya membagikannya kembali.
Ternyata, banyak pengguna media sosial yang melaporkan mengalami gejala yang mirip dengan yang dirasakan oleh Sarini Zainal. Setelah mengonsumsi anggur shine muscat, mereka mengalami gejala seperti tenggorokan sakit hingga batuk.
"Kinda make sense. Anak saya suka sekali anggur ini dan memang dia jadi gampang batuk dan demam. Sepertinya harus stop makan buah ini. Takut," tulis warganet.
"Keluarga saya juga mengalami hal yang sama," timpal yang lain.
Ilustrasi sakit tenggorokan (Freepik/ jcomp)
"Senasib kita! Anak saya suka sekali makan anggur ini, dia makan banyak sekali. Tapi sekarang batuk-batuk, padahal baru dua minggu sembuh dari influenza," ungkap warganet.
Penting untuk diketahui bahwa mengonsumsi makanan yang mengandung residu pestisida dalam kadar yang melebihi batas aman dapat menyebabkan reaksi seperti sakit perut dan muntah.
Keracunan akut juga mungkin terjadi, dengan gejala seperti tremor, sakit kepala, mual, nyeri perut, kram perut, muntah, dan keletihan.
Jika dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama, efek keracunan kronis akibat residu pestisida bisa berakibat pada kerusakan sel-sel hati, ginjal, sistem saraf, sistem imun, dan sistem reproduksi.