Ini Dampak Konsumsi Residu Pestisida yang Terkandung di Anggur Shine Muscat

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 30 Okt 2024, 17:02
Zaki Islami
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Ilustrasi Residu Pestisida Ilustrasi Residu Pestisida (FreePiik)

Ntvnews.id, Jakarta - Beberapa negara seperti Thailand dan Malaysia tengah menyelidiki anggur Shine Muscat yang memiliki kandungan Residu Pestisida. Hal ini pun menjadi perhatian pemerintah Indonesia.

Seperti diketahui, Residu Pestisida merupakan zat kimia yang berbahaya, jika zat tersebut masuk ke tubuh manusia secara berlebihan bisa menyebabkan penyakit seperti kanker. Berikut dampak Residu Pestisida pada tubuh manusia:

Baca Juga: Dapat Keluhan, Kemenag Usung Tema Haji 2025 Ramah Lansia dan Disabilitas

1. Risiko Kesehatan Akut

Konsumsi residu pestisida dalam jumlah besar dapat menyebabkan keracunan akut, dengan gejala seperti mual, muntah, sakit perut, sakit kepala, dan pusing. Pada kasus yang parah, keracunan pestisida dapat menyebabkan gangguan sistem saraf, pernapasan, dan bahkan kematian.

2. Efek Jangka Panjang pada Kesehatan

Paparan residu pestisida secara terus-menerus, meski dalam dosis rendah, dapat menimbulkan risiko kesehatan jangka panjang. Beberapa dampak jangka panjang yang telah diidentifikasi meliputi:

Anggur Shine Muscat <b>(Pixabay)</b> Anggur Shine Muscat (Pixabay)

- Kanker: Beberapa pestisida, seperti organofosfat dan karbamat, dikaitkan dengan risiko kanker, terutama kanker darah (leukemia) dan kanker payudara. Pestisida dapat mengandung senyawa karsinogenik yang merusak DNA sel dan memicu perkembangan kanker.

- Gangguan Sistem Saraf: Paparan pestisida dalam jangka panjang dapat mempengaruhi sistem saraf pusat, meningkatkan risiko gangguan neurologis seperti Parkinson dan Alzheimer. Beberapa pestisida bekerja dengan mengganggu sinyal saraf pada hama, tetapi dapat berdampak serupa pada manusia.

- Gangguan Sistem Endokrin: Pestisida dapat bertindak sebagai pengganggu endokrin (endocrine disruptor), yaitu zat yang mengganggu produksi, pelepasan, dan fungsi hormon dalam tubuh. Ini bisa mengganggu fungsi hormon reproduksi, pertumbuhan, serta fungsi metabolik lainnya.

- Gangguan Reproduksi dan Perkembangan Janin: Paparan residu pestisida selama kehamilan dapat memengaruhi perkembangan janin, meningkatkan risiko kelainan lahir, gangguan pertumbuhan, dan keterlambatan perkembangan mental.

3. Resistensi Antibiotik

Beberapa pestisida dapat meningkatkan resistensi antibiotik. Residu pestisida yang tertelan bersama makanan dapat mengubah mikrobioma usus manusia, sehingga mengganggu keseimbangan bakteri sehat dan meningkatkan bakteri yang resisten terhadap antibiotik. Kondisi ini membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi.

4. Reaksi Alergi dan Hipersensitivitas

Residu pestisida tertentu dapat menyebabkan reaksi alergi atau hipersensitivitas pada individu yang rentan, termasuk gejala seperti ruam kulit, gatal-gatal, atau gangguan pernapasan. Reaksi ini bisa terjadi meskipun tingkat residu dalam makanan relatif rendah.

x|close