Ntvnews.id, Jakarta - Pesawat Singapore Airlines dengan rute penerbangan London ke Singapura mengalami turbulensi parah. Akibatnya, satu orang penumpang meninggal dunia diduga karena serangan jantung akibat
Pesawat mengalami penurunan mendadak secara tiba-tiba saat berada di atas wilayah India. Penurunan ini menyebabkan penumpang dan benda-benda di dalam kabin terlempar.
Lihat postingan ini di Instagram
Pernahkah Anda merasakan sensasi guncangan saat pesawat sedang terbang? Rasa panik dan cemas mungkin muncul saat itu. Tenang, guncangan tersebut biasa disebut turbulensi dan merupakan hal yang wajar terjadi dalam penerbangan.
Apa itu Turbulensi?
Turbulensi adalah kondisi udara yang tidak stabil yang menyebabkan guncangan pada pesawat. Guncangan ini dapat terasa ringan seperti getaran kecil, hingga cukup kuat sehingga penumpang terguncang ke depan dan ke belakang.
Penyebab Turbulensi
Perubahan suhu dan tekanan udara: Saat pesawat melewati area dengan perubahan suhu dan tekanan udara yang drastis, turbulensi dapat terjadi.
Angin kencang: Angin kencang, terutama di dekat awan badai, dapat menyebabkan turbulensi yang cukup kuat.
Gunung dan pegunungan: Saat pesawat terbang di atas pegunungan, turbulensi dapat terjadi karena aliran udara yang terganggu.
Badai: Badai dan cuaca ekstrem lainnya dapat menyebabkan turbulensi yang parah.
Baca Juga:
Atasi Krisis Air: Kemendikbudristek Dorong Solusi Transdisipliner
Subak dan Pariwisata Berkelanjutan: Kemendikbud Tawarkan Skema Inovatif
Apakah Turbulensi Berbahaya?
Secara umum, turbulensi tidak berbahaya. Pesawat dirancang untuk menahan guncangan yang terjadi saat turbulensi. Pilot juga dilatih untuk menangani situasi turbulensi dengan aman.
Turbulensi adalah hal yang wajar terjadi dalam penerbangan. Meskipun dapat terasa tidak nyaman, turbulensi umumnya tidak berbahaya. Dengan mengikuti instruksi dari awak kabin Anda dapat menghadapi turbulensi dengan tenang dan aman.