Ntvnews.id, Jakarta - Rokok merupakan salah satu penyebab utama kematian di dunia. world Health Organization (WHO) menyatakan zat adiktif ini menyebabkan sekitar delapan juta kematian per tahun, baik bagi perokok aktif maupun pasif.
Merokok terbukti meningkatkan risiko berbagai penyakit berbahaya, seperti kanker paru-paru, serangan jantung, stroke, dan kanker mulut. Namun, kebiasaan merokok sulit dihentikan karena tembakau mengandung nikotin yang bersifat stimulan dan adiktif.
Baca Juga: Hujan Deras Picu Longsor, Jalan Penghubung di Desa Cipanas Ambruk
Data terbaru WHO mengungkapkan fakta mengejutkan tentang kebiasaan merokok di dunia. Meskipun banyak upaya telah dilakukan untuk mengurangi konsumsi tembakau, negara-negara di kawasan Asia Tenggara masih menduduki peringkat tertinggi dalam hal persentase perokok pada kelompok usia 15 tahun ke atas.
Ilustrasi rokok. (Pixabay)
Berdasarkan hasil survei Global Adult Tobacco Survey (GATS) 2021, penggunaan tembakau di Indonesia mencapai 34,5%. Angka ini menunjukkan bahwa kebiasaan merokok masih menjadi masalah serius di negara kita, terutama di kalangan pria. Selain itu, survei juga mengungkapkan peningkatan signifikan dalam penggunaan rokok elektrik.
Berdasarkan data terbaru WHO, Nauru menjadi negara dengan persentase perokok tertinggi di dunia pada tahun 2022, mencapai angka yang sangat mengkhawatirkan yaitu 48,3%. disusul dengan Myanmar (44,1%), Kiribati (39,8%), Papua Nugini, Bulgaria dan Serbia (39-40%), Timor Leste (38,7%), Indonesia (38,2%), Kroasia (37%), dan Kepulauan Solomon (36,9%).
Sementara itu, Indonesia menduduki peringkat pertama dengan persentase perokok pria tertinggi di dunia dengan persentase (70,5%).
Laporan: Elma Gianinta Ginting