Dibius dalam Film untuk Terlihat Nyata, Pecinta Kucing Ngamuk!

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 14 Nov 2024, 08:25
Deddy Setiawan
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Kucing Kucing (Istimewa)

Ntvnews.id, Bangkok - Produksi drama Thailand menjadi sorotan para pecinta kucing setelah sebuah adegan kontroversial yang melibatkan kucing asli. Dalam cuplikan tersebut, kucing tampak kejang-kejang.

Dilansir dari BBC, Kamis, 14 November 2024, penonton drama Thailand The Empress of Ayodhaya mulai mempertanyakan perlakuan terhadap hewan tersebut, karena penampilannya yang tampak begitu meyakinkan. Ternyata, produksi tersebut memang menggunakan kucing hidup.

Meski produser acara berusaha meyakinkan penonton bahwa kucing tersebut aman, kampanye boikot di media sosial tetap marak. Banyak pengguna media sosial, termasuk tokoh masyarakat, yang menyatakan kemarahan mereka terkait dugaan penganiayaan terhadap kucing itu.

Baca Juga: Prabowo Unggah Tingkah Gemas Kucing Bobby di Istana, Warganet Ramai Komentar Lucu

Dalam adegan yang dipermasalahkan, seorang wanita memaksa kucing untuk minum teh guna menguji apakah teh tersebut mengandung obat bius. Setelah beberapa saat, kucing tersebut terjatuh, menggeliat di tanah, dan tampak seperti sekarat.

Saat ini, pihak berwenang tengah menyelidiki tuduhan penyiksaan hewan tersebut.

Saluran televisi Thailand One31 dan sutradara acara, Sant Srikaenlaw, menjelaskan bahwa kucing tersebut dibius dengan pengawasan ahli. Sant juga menambahkan bahwa kucing tersebut telah pulih dan dibawa ke pusat kesehatan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Produser acara tersebut bahkan mengunggah foto dan video kucing tersebut untuk membuktikan bahwa hewan tersebut aman dan sehat. Namun, upaya tersebut tidak banyak membantu meredakan kemarahan publik.

Baca Juga: Polisi Tetapkan Pria Pemakan Daging Kucing di Semarang Jadi Tersangka

Dewan Kedokteran Hewan Thailand, yang telah memperingatkan bahaya membius hewan, menyatakan akan mengambil tindakan sesuai dengan prosedur terkait kasus ini.

Sementara itu, Departemen Peternakan Thailand telah memulai penyelidikan terhadap tuduhan kekejaman terhadap hewan tersebut dan meminta untuk memeriksa kucing itu untuk memastikan tidak ada penyiksaan yang terjadi.

Kecaman juga datang dari organisasi People for the Ethical Treatment of Animals (PETA) pada hari Senin. Mereka mengecam pembiusan kucing untuk hiburan, menyebutnya sebagai tindakan yang sembrono, berbahaya, dan kejam.

"Masyarakat sangat marah, terutama karena saat ini ada teknologi CGI, AI, dan animatronik yang bisa digunakan. Jika Anda tidak bisa membuat acara TV tanpa membahayakan nyawa hewan, itu salah," kata PETA dalam pernyataannya.

x|close