Ntvnews.id, Jakarta - Buntut perseteruan terkait uang donasi Agus Salim yang diberikan lewat Pratiwi Noviyanthi, yang kini semakin kisruh dan memanas.
Tak menemukan jalan damai, Pratiwi Noviyanthi terlihat hadir dalam agenda pertemuan yang diundang oleh Krisna Murti dan Farhat Abbas di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Novi yang tak terima dengan tawaran yang diajukan Farhat Abbas, akhirnya mantan pramugari itu memilih walk out dari meja mediasi pada saat konferensi pers.
"Tujuan utamanya kan kebaikan dan kemanusiaan. Donasi kemanusiaan untuk pengobatan harus cepat dan segera dilakukan. Makanya saya sempat undang Agus dan tim bang Farhat untuk segera menyelesaikan permasalahan,” jelas Brian Praneda saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan (26/11).
Pratiwi Noviyanthi
Tak terima masalahnya dianggap semakin berlarut-larut Brian menegaskan jika atas dasar kemanusiaan ia memilih tinggalkan Novi dan berharap pengobatan Agus Salim segera direalisasikan ketimbang menuai pro-kontra.
"Selama ini, kalau banyak pro kontra dari donatur dan yang lain, tolong, kita pakai hati nurani, kalaupun juga, ada polemik atas apa yang dilakukan Agus, itu jangan dijadikan alasan untuk menghilangkan rasa kemanusiaan," sambungnya.
Atas dasar rasa kemanusiaan yang tinggi, Brian Paneda memilih mundur menjadi kuasa hukum Pratiwi Noviyanthi dan meneteskan air mata saat memberi dukungannya terhadap Agus Salim.
"Saya akan mengakhiri kuasa dari Novi," pungkas Brian.
Agenda perdamaian tersebut digelar oleh Krisna Murti dan berharap semuanya huru-hara yang ada berakhir. Namun sayangnya saat Novi menyerahkan draft yang berisi soal kedepakatan uang donasi dipakai Agus.
Farhat Abbas selaku kuasa hukum pun menerima baik hal tersebut, hingga berjanji akan mencabut laporannya terhadap Novi jika memang berdamai. Sayangnya, Novi memilih tidak menandatangani draft tersebut dan meminta melibatkan Denny Sumargo untuk ada di dalamnya.