Ntvnews.id, Bali - Nuanu, sebuah kota kreatif di pesisir barat daya Bali, memperkenalkan Magic Garden, ruang imersif seluas 3.600m² yang merayakan keanekaragaman hayati Bali.
Peluncuran ini bertepatan dengan Hari Menanam Pohon Nasional pada 28 November, sejalan dengan komitmen Nuanu untuk menyeimbangkan pembangunan dengan pelestarian ekosistem lokal. Magic Garden diharapkan menjadi tempat bagi pengunjung untuk belajar dan terhubung dengan alam secara lebih bermakna.
Baca juga: Kemenhut Ungkap Ada 574 Unit Kawasan Konservasi di Indonesia yang Didominasi Cagar Alam
Magic Garden menggabungkan desain ekologi dan arsitektur yang terinspirasi oleh keindahan alam, dengan struktur yang menyerupai tulang daun, sarang lebah, dan jaring laba-laba, simbol dari keterhubungan kehidupan dan keberlanjutan.
Ruang ini dirancang interaktif, memberi kesempatan bagi pengunjung untuk menjelajahi keanekaragaman flora dan fauna Bali. Pada tahap pertama, Magic Garden memperkenalkan tiga area utama:
• Kebun Kupu-kupu (Butterfly Garden): Tempat perlindungan bagi spesies kupu-kupu asli Bali, dengan desain yang mencerminkan habitat alami mereka. Pengunjung dapat mempelajari siklus hidup kupu-kupu dan peranannya sebagai penyerbuk serta indikator kesehatan ekosistem. Program konservasi di sini berhasil meningkatkan kelangsungan hidup kupu-kupu dan capung hingga 20%, jauh lebih tinggi dari tingkat kelangsungan hidup alami 2%.
• Galeri Botani (Botanical Gallery): Menampilkan lebih dari 400 tanaman langka dan eksotis yang diperoleh secara etis, serta mendukung upaya reboisasi Nuanu dengan penanaman lebih dari 15.000 pohon menggunakan metode Miyawaki. Galeri ini menggabungkan ekosistem paludarium dengan keindahan estetika, menawarkan pengalaman yang harmonis antara pelestarian alam dan edukasi.
• Taman Anggrek (Orchid Galore): Menampilkan sekitar 500 spesies anggrek asli Bali, memukau pengunjung dengan warna cerah dan ekosistem kaya. Taman ini menjadi tempat ideal bagi penggemar fotografi dan mereka yang ingin menikmati keindahan anggrek Bali.
Pada tahap berikutnya, Magic Garden akan menambah fasilitas seperti Biota Lab, untuk penelitian hubungan antar spesies, Pollinator’s Jewel, area yang didedikasikan untuk penyerbuk, dan Tropical Permaculture Garden, yang menampilkan tanaman konsumsi dan obat-obatan dengan fokus pada keberlanjutan.
Magic Garden adalah hasil dedikasi Nuanu Nature Team, tim terbesar di kota kreatif ini, yang dipimpin oleh Audria Evelinn. Tim ini terdiri dari lebih dari 90 orang yang terbagi dalam tiga divisi utama: Landscaping, Biota, dan Waste Management. Divisi Waste Management telah mencapai tingkat pemulihan sampah sebesar 85% pada tahun 2024.
“Magic Garden bukan hanya menciptakan ruang yang indah, tetapi juga membangun hubungan lebih dalam antara manusia dan lingkungan,” kata Audria Evelinn, Head of Nuanu Nature Team.
“Setiap elemen dari proyek ini mencerminkan rasa hormat kami terhadap alam dan komitmen kami untuk melindungi keanekaragaman hayati Bali,” imbuhnya.
Magic Garden buka setiap hari dari pukul 09.00 hingga 16.00 WITA, dengan tiket seharga Rp150.000 per orang yang dapat dibeli melalui [email protected].