Ntvnews.id, Jakarta - Depresi bukan hanya dialami oleh orang dewasa. Anak-anak juga dapat mengalaminya. Sayangnya, banyak orang tua yang tidak menyadari bahwa anak mereka mungkin sedang berjuang dengan kondisi ini.
Penting untuk memahami tanda-tanda depresi pada anak agar bisa memberikan dukungan dan bantuan yang tepat.
Artikel ini akan membahas tanda-tanda depresi pada anak yang wajib diketahui orang tua, dihimpun dari berbagai sumber, Senin, 2 Desember 2024.
Apa Itu Depresi pada Anak?
Depresi pada anak adalah gangguan suasana hati yang dapat memengaruhi cara mereka berpikir, merasa, dan berperilaku. Depresi ini tidak hanya sekadar "sedih" sementara, melainkan kondisi yang berlangsung dalam waktu yang cukup lama dan memengaruhi kehidupan sehari-hari mereka.
Tanda-Tanda Depresi pada Anak
Baca juga: 5 Fakta Remaja Bunuh Ayah-Nenek di Lebak Bulus, Ternyata Dengar Bisikan Gaib
Orang tua perlu waspada terhadap beberapa gejala berikut ini:
1. Perubahan Pola Makan dan Tidur
Anak yang mengalami depresi sering kali menunjukkan perubahan dalam pola makan dan tidur. Mereka mungkin kehilangan nafsu makan atau justru makan berlebihan. Gangguan tidur seperti insomnia atau tidur terlalu lama juga bisa menjadi indikasi.
2. Kehilangan Minat pada Hal yang Disukai
Anak yang sebelumnya aktif bermain, menggambar, atau melakukan hobi lainnya tiba-tiba kehilangan minat bisa menjadi tanda depresi. Mereka cenderung menarik diri dari kegiatan yang dulu menyenangkan.
3. Mudah Marah dan Menangis
Emosi anak menjadi lebih sulit dikendalikan. Mereka mungkin sering merasa frustrasi, marah tanpa alasan jelas, atau menangis lebih sering dari biasanya.
4. Penurunan Prestasi Akademik
Depresi dapat memengaruhi kemampuan anak untuk fokus dan belajar. Jika anak Anda mengalami penurunan nilai atau kehilangan minat belajar, jangan abaikan kemungkinan adanya masalah emosional.
5. Mengeluh Sakit Fisik
Beberapa anak mengekspresikan emosinya melalui keluhan fisik, seperti sakit kepala, sakit perut, atau rasa lelah yang berlebihan tanpa alasan medis yang jelas.
6. Menarik Diri dari Lingkungan Sosial
Anak yang mengalami depresi sering kali menarik diri dari teman, keluarga, atau aktivitas sosial lainnya. Mereka mungkin terlihat lebih suka menyendiri di kamar.
7. Pikiran Negatif atau Merasa Tidak Berharga
Anak yang mengalami depresi sering kali memiliki pikiran negatif, merasa tidak berharga, atau bahkan berbicara tentang kematian atau bunuh diri. Hal ini sangat serius dan memerlukan penanganan segera.
Apa yang Bisa Dilakukan Orang Tua?
Sebagai orang tua, langkah pertama adalah mendengarkan dan menunjukkan empati. Jangan pernah meremehkan perasaan anak. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan:
1. Komunikasi Terbuka
Ciptakan lingkungan di mana anak merasa aman untuk berbicara tentang perasaannya tanpa takut dihakimi.
2. Pantau Perubahan Perilaku
Jika Anda mencurigai tanda-tanda depresi, catat perubahan perilaku anak Anda dan cari bantuan profesional, seperti psikolog anak.
3. Berikan Dukungan Emosional
Tunjukkan bahwa Anda selalu ada untuk mereka. Terkadang, pelukan hangat bisa sangat membantu.
4. Ajak ke Profesional Kesehatan Mental
Jangan ragu untuk mencari bantuan dari psikolog atau psikiater. Terapi bisa membantu anak memahami dan mengatasi emosinya.
Depresi pada anak bukanlah hal yang bisa diabaikan. Dengan memahami tanda-tandanya, orang tua dapat memberikan dukungan yang tepat sehingga anak dapat kembali merasa bahagia dan percaya diri.
Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika diperlukan, karena kesehatan mental anak adalah investasi penting untuk masa depannya.