Ntvnews.id, Jakarta - Sebagai orang tua, kita ingin yang terbaik untuk anak-anak kita. Salah satu tantangan adalah mengenali apakah anak mengalami stres biasa atau depresi serius, karena gejalanya bisa mirip. Membedakan keduanya penting untuk penanganan yang tepat.
Artikel ini akan membantu Anda memahami perbedaan antara stres dan depresi pada anak serta kapan harus mencari bantuan profesional, dihimpun dari berbagai sumber, Senin, 2 Desember 2024.
Apa Itu Stres pada Anak?
Stres adalah respons normal anak terhadap tantangan, seperti ujian, masalah dengan teman, atau perubahan keluarga. Stres umumnya bersifat sementara dan mereda setelah masalahnya terselesaikan.
Gejala stres pada anak bisa meliputi:
Setelah penyebab stres hilang, anak biasanya kembali normal. Namun, stres yang tidak dikelola dengan baik bisa berkembang menjadi masalah serius, meski umumnya dapat ditangani dengan dukungan orang tua dan teknik relaksasi.
Baca Juga : Gabriel Prince Diguga Cinlok dengan Yoriko Angeline, Foto Ciuman Jadi Sorotan
Apa Itu Depresi pada Anak?
Depresi adalah gangguan mood serius yang dapat berlangsung lama dan memengaruhi cara anak berpikir, merasa, dan berperilaku. Jika tidak ditangani, depresi dapat mengganggu perkembangan emosional, sosial, dan akademik anak.
Gejala depresi pada anak sering kali meliputi:
Perbedaan utama antara stres dan depresi adalah durasi dan intensitasnya. Stres biasanya bersifat sementara dan terjadi karena situasi tertentu, sedangkan depresi bertahan lebih lama dan memengaruhi banyak aspek kehidupan anak.
Baca Juga : Ricuh di Makassar, Mahasiswa Papua Bentrok dengan Polisi
Bagaimana Cara Membedakan Depresi dan Stres?
-Durasi Gejala: Stres sering kali hilang setelah masalah yang memicunya selesai. Sebaliknya, gejala depresi bertahan lebih lama, bahkan ketika penyebabnya tidak lagi ada.
-Penyebab yang Jelas: Stres biasanya disebabkan oleh kejadian tertentu, seperti ujian sekolah atau masalah keluarga. Depresi, meskipun bisa dipicu oleh peristiwa tertentu, sering kali tidak memiliki penyebab yang jelas atau bisa terjadi tanpa alasan yang terlihat.
-Perubahan Perilaku yang Lebih Ekstrem: Anak yang mengalami stres mungkin hanya sedikit terganggu, tetapi anak yang depresi menunjukkan perubahan yang lebih signifikan dalam pola tidur, makan, dan aktivitas sehari-hari.
-Fokus Emosional: Anak yang stres mungkin merasa cemas atau khawatir, tetapi anak yang depresi sering merasa tidak berharga atau bahkan tidak ingin hidup.
Kapan Harus Mencari Bantuan Profesional?
Jika gejala depresi anak berlangsung lebih dari dua minggu atau mengganggu aktivitas mereka, segera cari bantuan profesional. Jangan tunggu hingga kondisi memburuk, karena depresi yang tidak ditangani bisa menjadi masalah jangka panjang.
Beberapa tanda yang menunjukkan bahwa anak membutuhkan bantuan profesional meliputi:
Apa yang Bisa Dilakukan Orang Tua?
Sebagai orang tua, perhatikan perubahan perilaku anak, berbicara terbuka, dan beri dukungan kasih sayang. Jika gejala depresi memburuk, segera cari bantuan profesional, seperti psikolog atau psikiater. Terapi perilaku kognitif dan pengobatan dapat membantu anak mengelola gejalanya.
Membedakan antara stres dan depresi pada anak sangat penting untuk memberikan penanganan yang tepat. Stres adalah reaksi normal terhadap tekanan, sementara depresi adalah gangguan mood yang lebih serius dan memerlukan perhatian profesional.
Jika anak Anda menunjukkan gejala depresi yang berlangsung lama atau mengganggu kehidupan sehari-hari mereka, jangan ragu untuk mencari bantuan dari profesional.