Perbedaan Depresi pada Anak dan Remaja: Bagaimana Membedakannya?

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 2 Des 2024, 18:00
Akbar Mubarok
Penulis
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Ilustrasi Anak Remaja Depresi Ilustrasi Anak Remaja Depresi (Pixabay)

Ntvnews.id, Jakarta - Depresi adalah masalah serius yang mempengaruhi tidak hanya orang dewasa, tetapi juga anak-anak dan remaja. Gejala depresi pada keduanya bisa berbeda, sehingga penting untuk memahami perbedaan ini agar bisa memberikan dukungan yang tepat.

Artikel ini akan membahas perbedaan depresi pada anak dan remaja serta cara membedakannya, dihimpun dari berbagai sumber, Senin, 2 Desember 2024.

Apa Itu Depresi?

Depresi adalah gangguan mood yang mempengaruhi cara berpikir, merasa, dan bertindak, pada anak dan remaja, depresi dapat menghambat interaksi sosial, belajar, dan kegiatan sehari-hari. Tanpa penanganan yang tepat, depresi bisa berkembang menjadi masalah jangka panjang.

Baca Juga: 2 Tersangka Baru Judi Online Komdigi Ditangkap, Polisi: Perannya Agen dan TPPU

Perbedaan Depresi pada Anak dan Remaja

  1. Gejala Emosional dan Perilaku

Pada anak, depresi sering kali sulit dikenali, dengan gejala seperti peningkatan rasa marah atau perilaku agresif. Anak mungkin kesulitan mengungkapkan perasaan, sehingga lebih cenderung bertindak "bermasalah". Gejala yang muncul antara lain:

  • Mudah marah atau tantrum
  • Kesulitan berinteraksi dengan teman
  • Kehilangan minat dalam aktivitas yang biasanya mereka nikmati
  • Sering mengeluh sakit fisik seperti sakit perut atau sakit kepala

Sedangkan pada remaja, depresi cenderung lebih mirip dengan gejala yang ada pada orang dewasa, seperti perasaan sedih yang mendalam, kehilangan minat pada hampir semua kegiatan, serta perasaan putus asa. Gejalanya bisa berupa:

  • Perasaan tidak berharga atau rendah diri
  • Kehilangan minat pada aktivitas sosial atau hobi
  • Perubahan pola tidur atau makan
  • Mengasingkan diri dari keluarga dan teman
  • Pemikiran tentang kematian atau bunuh diri
  1. Perubahan Akademik dan Sosial

Anak-anak yang depresi mungkin tidak langsung menunjukkan penurunan prestasi akademik, tetapi mereka bisa lebih cemas atau menghindari situasi sosial. Perubahan biasanya terlihat dalam kebiasaan sehari-hari.

Sementara pada remaja, depresi sering menyebabkan penurunan prestasi sekolah, minat pada kegiatan ekstrakurikuler, dan isolasi sosial yang lebih jelas, serta kesulitan berinteraksi dengan teman sebaya.

Baca Juga : Maskapai China Luncurkan Sedan Listrik di Thailand Sebelum Debut di China

  1. Penyebab dan Pemicu Depresi

Penyebab depresi pada anak dan remaja bisa berbeda. Pada anak, depresi sering dipicu oleh perubahan besar seperti perceraian orang tua, pindah rumah, atau masalah teman. Anak-anak yang merasa tidak aman atau kurang dukungan emosional juga berisiko tinggi.

Sementara pada remaja, depresi lebih sering dipicu oleh tekanan teman sebaya, masalah identitas diri, hubungan romantis, konflik dengan orang tua, atau tekanan akademik. Remaja sering merasa terisolasi dan kurang percaya diri, yang memperburuk kondisi mereka.

Kapan Harus Mencari Bantuan Profesional?

Jika anak atau remaja menunjukkan gejala depresi yang berlangsung lebih dari dua minggu atau mengganggu aktivitas sehari-hari, segera cari bantuan profesional. Tanda-tanda serius seperti berpikir tentang bunuh diri, menarik diri, atau kesulitan menjalani rutinitas juga memerlukan perhatian.

Bantuan bisa berupa terapi perilaku kognitif, konseling, atau pengobatan, dengan dukungan orang tua dan keluarga yang sangat penting dalam pemulihan.

Meskipun gejala depresi pada anak dan remaja bisa serupa, ada perbedaan penting dalam cara mereka mengekspresikan perasaan dan dampaknya terhadap kehidupan mereka sehari-hari. Mengenali tanda-tanda depresi pada usia dini sangat penting untuk memberikan dukungan yang tepat.

Jika Anda merasa anak atau remaja Anda menunjukkan gejala depresi, segera cari bantuan profesional untuk memastikan mereka mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan.

x|close