Ntvnews.id, Jakarta - Natal adalah perayaan penting bagi umat Kristen yang dirayakan setiap tahun, namun banyak yang bertanya mengapa tanggal 25 Desember dipilih.
Dilansir dari berbagai sumber yang dirilis pada Kamis, 4 Desember 2024, berikut berupa sejarah, tradisi, dan alasan di balik penetapan tanggal tersebut.
Asal Usul Penetapan Tanggal 25 Desember
Tanggal 25 Desember baru ditetapkan sebagai hari kelahiran Yesus Kristus pada abad ke-4, ketika Paus Julius I menetapkannya pada tahun 350 Masehi. Sebelumnya, umat Kristen tidak memiliki tanggal pasti untuk merayakan kelahiran Yesus.
Pemilihan tanggal ini terkait dengan upacara "Sol Invictus," yaitu perayaan kelahiran dewa matahari pada 25 Desember. Gereja Kristen memilih tanggal yang sama untuk menggantikan perayaan pagan ini dan mengubah maknanya menjadi perayaan kelahiran Yesus sebagai Sang Terang Dunia.
Baca Juga: Korlantas: 39,30 Persen Masyarakat Indonesia Liburan Natal dan tahun Baru
Hubungan dengan Solstis Musim Dingin
Selain itu, 25 Desember bertepatan dengan solstis musim dingin di belahan bumi utara, saat malam terpanjang dan siang terpendek. Dalam banyak budaya kuno, solstis dianggap sebagai waktu kelahiran kembali matahari, karena setelah tanggal ini, siang mulai memanjang.
Pemilihan tanggal ini simbolis, menggambarkan kelahiran "Terang Dunia" dalam tradisi Kristen, yaitu Yesus Kristus yang membawa terang bagi umat manusia.
Perkembangan Tradisi Natal
Perayaan Natal pada 25 Desember berkembang menjadi tradisi penting di seluruh dunia. Meskipun tanggal kelahiran Yesus tidak pasti, 25 Desember simbolizes kelahiran-Nya yang penuh damai.
Tradisi seperti menghias pohon Natal, memberi hadiah, dan merayakan kebersamaan keluarga menjadi bagian dari perayaan ini. Pada abad pertengahan, gereja menetapkan 25 Desember sebagai hari yang wajib dirayakan dalam kalender liturgi Kristen.
Sejak abad ke-19, perayaan Natal semakin meriah dengan kebiasaan tukar-menukar hadiah dan tradisi lainnya yang masih ada hingga kini.
Baca Juga: Sejarah Pohon Natal, Tradisi Ikonik yang Menyatukan Dunia
Natal di Seluruh Dunia
Hari Natal dirayakan tidak hanya oleh umat Kristen, tetapi juga menjadi bagian dari budaya di banyak negara.Contohnya seperti di Eropa, Amerika Utara, dan belahan dunia lainnya, Natal adalah waktu berkumpul dengan keluarga dan merayakan kasih sayang serta perdamaian.
Meskipun cara perayaan berbeda di setiap negara, semuanya berbagi pesan cinta, harapan, dan kebahagiaan dari kelahiran Yesus.
Meskipun tidak ada bukti pasti bahwa Yesus lahir pada 25 Desember, penetapan tanggal ini berakar pada tradisi pagan dan simbolisme alam, seperti solstis musim dingin.
Seiring waktu, tanggal ini menjadi simbol kelahiran Yesus yang penuh damai dan kasih, mengingatkan umat Kristen akan makna kelahiran-Nya yang membawa terang bagi umat manusia.