Pilih Mundur Jadi Utusan Khusus Presiden, Gus Miftah Kutip Ayat Al Quran

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 6 Des 2024, 16:57
April
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman yang akrab disapa Gus Miftah saat konferensi pers di Ponpes Ora Aji, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (6/12/2024). Pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman yang akrab disapa Gus Miftah saat konferensi pers di Ponpes Ora Aji, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (6/12/2024). (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Gus Miftah akhirnya memilih mundur sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama, usai didesak oleh masyarakat Indonesia buntut dari aksi menghina pedagang es teh hingga viral.

Saat umumkan pengunduran dirinya, Gus Miftah tampak mengutip ayat Al-qur'an tepatnya surat Ali Imran ayat 26. 

"Izinkan saya mengawali ini dengan mengutip ayat 26 dalam Surat Ali Imran, “Katakanlah (Nabi Muhammad), “Wahai Allah, Pemilik Kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa pun yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa pun yang Engkau kehendaki. Di tangan-Mulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.” kata Gus Miftah saat melakukan konferensi pers, 6 Desember 2024.

Keputusan yang diambil Gus Miftah tersebut, diakui bukan karena mendapatkan interpensi dari pihak manapun melainkan dari niat hatinya sendiri.

"Keputusan ini saya ambil karena rasa cinta, hormat dan tanggung jawab saya yang sangat mendalam kepada bapak Presiden Prabowo Subianto, serta seluruh masyarakat," katanya.

Tak lupa, sampai berurai air mata Gus Miftah menyampaikan permintaan maafnya atas perbuatannya yang berhasil membuat gaduh publik, hingga dianggap menghina orang lain.

"Sebagai manusia biasa, saya tidak luput dari kekurangan, kekhilafan, atau kesalahan yang saya perbuat, baik yang disengaja maupun tidak, saya mohon maaf dari lubuk hati yang paling dalam, Karena saya yakin kebenaran hanyalah milik Allah SWT semata," timpalnya.

Tak ingin mencoreng pemerintahan era Prabowo yang sudah dibentuk dengan baik, Gus Miftah akui hal yang dilakukannya ini semata-mata demi kemajuan bangsa.

"Saya boleh ada jabatan atau tidak. Saya boleh berhenti dari amanah yg diberikan Bapak Presiden. Bahkan saya boleh ada atau tiada sebagai manusia dan warganegara. Tetapi Indonesia harus terus ada dan bergerak maju menjadi bangsa dan negara yang bersatu, adil, makmur dan bermartabat," pungkasnya.

Sebelumnya telah ramai aksi boikot Gus Miftah dan beredar banyak petisi yang meminta untuk dicopot jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden. 

x|close