Ntvnews.id, Jakarta - Ahli jantung dari Northwestern Medicine mengungkapkan bahwa risiko serangan jantung cenderung meningkat selama periode Natal. Faktor utama yang memengaruhi hal ini meliputi cuaca dingin, stres liburan, dan gangguan rutinitas.
"Suhu dingin menyebabkan pembuluh darah menyempit, yang meningkatkan tekanan darah dan membuat jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah. Pada saat yang sama, stres menjelang liburan dan rutinitas yang terganggu — seperti kurang tidur, lebih banyak alkohol, dan melewatkan pengobatan — menambah ketegangan,” ujar Dr. Patricia Vassallo, seperti dilansir dari Medical Daily pada Senin, 23 Desember 2024.
Baca juga: Baca Juga: 10 Manfaat Mengejutkan Daun Kelor, Mengontrol Gula Darah hingga Menyehatkan Jantung Tips Mengurangi Risiko Serangan Jantung Saat Cuaca Dingin Dr. Vassallo merekomendasikan beberapa langkah untuk meminimalkan risiko serangan jantung di musim dingin: 1. Berpakaian Sesuai Cuaca 2. Lebih Sering Beraktivitas di Dalam Rumah 3. Hindari Alkohol Berlebihan Baca Juga: Dr. Vassallo menambahkan, aktivitas fisik di cuaca dingin, seperti menyekop salju, juga dapat memperbesar risiko serangan jantung, khususnya pada mereka yang sudah memiliki riwayat penyakit jantung. Selain itu, musim dingin sering kali menimbulkan perasaan stres atau sedih akibat kehilangan orang terkasih, ditambah tekanan untuk mengelola pertemuan besar atau menghadapi dinamika keluarga yang kompleks. "Stres emosional dan fisik memiliki efek signifikan pada kesehatan jantung, itulah sebabnya ada lonjakan serangan jantung dan stroke pada Senin pagi saat tingkat stres berada pada titik tertinggi," jelasnya. Baca Juga: 10 Manfaat Mengejutkan Daun Kelor, Mengontrol Gula Darah hingga Menyehatkan Jantung Tips Mengurangi Risiko Serangan Jantung Saat Cuaca Dingin Dr. Vassallo merekomendasikan beberapa langkah untuk meminimalkan risiko serangan jantung di musim dingin: 1. Berpakaian Sesuai Cuaca 2. Lebih Sering Beraktivitas di Dalam Rumah 3. Hindari Alkohol Berlebihan Baca Juga: Ini Daftar 10 Produk Obat Herbal yang Bakal Rusak Jantung dan Ginjal, Apa Saja?4. Cuci Tangan Secara Rutin 5. Hindari Menyekop Salju dalam Waktu Lama 6. Segera Cari Pertolongan Medis Waspadai Gejala Serangan Jantung dan Stroke Vassallo juga menjelaskan beberapa gejala serangan jantung dan stroke yang perlu diwaspadai, antara lain: Nyeri dada parah Mual Nyeri atau mati rasa di rahang, punggung, leher, atau bahu Keringat dingin Nyeri ulu hati Kelelahan mendadak Dengan memerhatikan kesehatan dan mengikuti langkah-langkah pencegahan, risiko serangan jantung saat cuaca dingin dapat diminimalkan. (Sumber: Antara)
Untuk menjaga tubuh tetap hangat, gunakan pakaian berlapis dan aksesori seperti topi, sarung tangan, serta kaus kaki tebal.
Menghabiskan waktu terlalu lama di luar ruangan saat cuaca dingin dapat meningkatkan risiko hipotermia dan serangan jantung. Jika harus keluar, pastikan Anda beristirahat di dalam ruangan untuk menghangatkan diri.
Meskipun alkohol memberikan rasa hangat sementara, konsumsi berlebihan dapat menurunkan suhu inti tubuh dan membuat tubuh lebih rentan terhadap dingin.
Untuk menjaga tubuh tetap hangat, gunakan pakaian berlapis dan aksesori seperti topi, sarung tangan, serta kaus kaki tebal.
Menghabiskan waktu terlalu lama di luar ruangan saat cuaca dingin dapat meningkatkan risiko hipotermia dan serangan jantung. Jika harus keluar, pastikan Anda beristirahat di dalam ruangan untuk menghangatkan diri.
Meskipun alkohol memberikan rasa hangat sementara, konsumsi berlebihan dapat menurunkan suhu inti tubuh dan membuat tubuh lebih rentan terhadap dingin.
Infeksi pernapasan yang umum di musim dingin dapat meningkatkan risiko serangan jantung. Kebiasaan mencuci tangan secara teratur membantu mencegah penyebaran kuman dan infeksi.
Menyekop salju adalah aktivitas fisik yang berat dan bisa membebani jantung, terutama bagi mereka yang sudah memiliki masalah jantung. Konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui apakah aktivitas ini aman untuk Anda.
Jika Anda merasakan gejala baru terkait penyakit jantung atau kondisi yang ada memburuk, jangan ragu untuk segera mencari bantuan medis, meskipun sedang liburan.
"Penting untuk segera mencari pertolongan medis jika Anda merasakan gejala-gejala tersebut," tegas Dr. Vassallo.