Ntvnews.id, Jakarta - Dalam beberapa tahun terakhir, dunia telah menghadapi berbagai wabah virus yang memberikan dampak besar bagi sistem kesehatan global. Dua virus yang menjadi perhatian utama adalah COVID-19 dan HMPV (Human Metapneumovirus). Meskipun kedua virus ini memiliki gejala yang serupa, mereka memiliki perbedaan penting. Artikel ini akan membahas perbedaan utama antara COVID-19 dan HMPV, cara penularannya, gejala yang ditimbulkan, serta bagaimana cara melindungi diri Anda dari kedua virus tersebut.
Apa itu COVID-19?
COVID-19 disebabkan oleh virus corona SARS-CoV-2 yang pertama kali ditemukan pada akhir 2019 dan mulai menyebar luas di seluruh dunia pada awal 2020. Sejak kemunculannya, COVID-19 telah menginfeksi jutaan orang di seluruh dunia, menyebabkan penyakit, kematian, dan dampak sosial-ekonomi yang besar. Virus ini terutama menyerang sistem pernapasan, tetapi dapat mempengaruhi bagian tubuh lain, seperti jantung, ginjal, dan otak.
Baca juga: Cara Efektif Mencegah Penyakit Pernapasan HMPV (Human Metapneumovirus)
Apa itu HMPV?
HMPV, atau Human Metapneumovirus, adalah virus pernapasan yang dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan bagian atas dan bawah yang ringan hingga sedang. Virus ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 2001 dan meskipun kurang dikenal dibandingkan dengan COVID-19, HMPV merupakan penyebab penting penyakit pada anak-anak dan orang dewasa. HMPV termasuk dalam keluarga Paramyxoviridae, yang juga mencakup virus lain seperti Respiratory Syncytial Virus (RSV).
Perbedaan Utama antara COVID-19 dan HMPV
1. Penyebab dan Penularan
COVID-19 disebabkan oleh virus SARS-CoV-2, yang merupakan coronavirus baru dan menyebar terutama melalui tetesan pernapasan ketika seseorang yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara. Penularan juga dapat terjadi melalui kontak dengan permukaan yang terkontaminasi.
Sementara itu, HMPV adalah virus paramyxovirus yang juga menyebar melalui tetesan pernapasan dan kontak langsung. HMPV biasanya menyebabkan wabah musiman, mirip dengan flu atau RSV.
2. Gejala
Kedua virus ini memengaruhi sistem pernapasan, tetapi gejalanya bisa sedikit berbeda.
Gejala COVID-19 berkisar dari ringan hingga berat dan meliputi demam, batuk, sesak napas, kelelahan, dan hilangnya rasa atau bau. Beberapa orang juga dapat mengalami gejala gastrointestinal seperti mual, muntah, dan diare. COVID-19 dapat menyebabkan komplikasi parah, terutama pada orang tua dan mereka yang memiliki kondisi medis penyerta, seperti diabetes atau penyakit jantung.
Gejala HMPV sering kali mirip dengan flu biasa atau pilek dan meliputi batuk, pilek, demam, dan mengi. HMPV juga dapat menyebabkan bronkiolitis atau pneumonia pada individu yang rentan, seperti bayi, orang tua, dan mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
3. Tingkat Keparahan
COVID-19 umumnya dianggap lebih parah daripada HMPV. Meskipun sebagian besar orang yang terinfeksi COVID-19 pulih di rumah, beberapa orang memerlukan perawatan rumah sakit akibat komplikasi seperti pneumonia, sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS), atau kegagalan organ multi. Virus ini juga dapat menyebabkan kematian, terutama pada individu yang berisiko tinggi.
Sementara itu, infeksi HMPV umumnya lebih ringan, meskipun tetap bisa menyebabkan masalah pernapasan serius pada populasi yang rentan, seperti bayi dan orang tua.
4. Durasi Gejala
Durasi gejala bervariasi untuk kedua virus. Gejala COVID-19 bisa berlangsung dari beberapa hari hingga beberapa minggu, dan beberapa orang dapat mengalami "long COVID," di mana gejala bertahan selama berbulan-bulan. Sementara itu, gejala HMPV biasanya sembuh dalam waktu beberapa hari hingga dua minggu pada individu yang sehat.
Baca juga: Hati-hati, Ini Gejala Penyakit Pernapasan HMPV yang Lagi Melonjak di China
5. Pencegahan dan Pengobatan
Pencegahan COVID-19 terutama melibatkan penggunaan masker, menjaga kebersihan tangan, menjaga jarak sosial, dan vaksinasi. Beberapa vaksin telah dikembangkan untuk melindungi terhadap COVID-19, yang secara signifikan mengurangi keparahan penyakit.
Untuk HMPV, tidak ada vaksin khusus yang tersedia. Langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan mirip dengan COVID-19, seperti mencuci tangan secara teratur, menghindari kontak dekat dengan orang yang terinfeksi, dan menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin.
Dalam hal pengobatan, tidak ada obat antivirus khusus untuk HMPV. Pengobatan umumnya berfokus pada manajemen gejala, termasuk istirahat, hidrasi, dan obat bebas untuk demam atau nyeri. Kasus yang lebih parah mungkin memerlukan perawatan rumah sakit dan dukungan pernapasan. Pengobatan untuk COVID-19 telah berkembang seiring waktu, dengan obat-obatan antivirus seperti remdesivir dan terapi antibodi monoklonal kini tersedia untuk kasus yang lebih berat.
Meskipun COVID-19 dan HMPV adalah infeksi pernapasan virus, keduanya memiliki perbedaan signifikan dalam hal penyebab, tingkat keparahan, dan opsi pengobatan. Memahami perbedaan ini dapat membantu Anda lebih siap untuk mengikuti pedoman kesehatan masyarakat dan mengambil langkah-langkah perlindungan yang tepat. Selalu jaga kebersihan, tetap terinformasi, dan konsultasikan dengan profesional medis jika Anda merasa terinfeksi oleh salah satu virus ini.