Ntvnews.id, Jakarta - Itikaf adalah salah satu bentuk ibadah yang dianjurkan dalam Islam, khususnya di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Namun, agar ibadah itikaf diterima dan bernilai pahala, ada beberapa hal yang harus dihindari.
Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang hal-hal yang tidak boleh dilakukan saat itikaf, sehingga Anda dapat menjalankan ibadah ini dengan lebih khusyuk dan penuh makna.
Sebelum membahas hal-hal yang tidak boleh dilakukan, penting untuk memahami apa itu itikaf. Itikaf adalah ibadah dengan cara berdiam diri di masjid untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Aktivitas ini melibatkan berbagai ibadah, seperti membaca Al-Qur'an, dzikir, berdoa, dan sholat sunnah.
Itikaf bukan hanya tentang tinggal di masjid, tetapi juga menciptakan suasana batin yang penuh dengan ibadah dan introspeksi.
Baca juga: Tragis! Bocah 5 Tahun Jadi Korban Pencabulan di Toilet Masjid oleh Remaja SMP!
Saat itikaf, fokus utama adalah memperbanyak ibadah. Berbicara tentang hal-hal yang tidak bermanfaat, seperti gosip, mengeluh, atau diskusi duniawi yang tidak perlu, dapat mengurangi pahala itikaf. Hindari pembicaraan yang mengalihkan perhatian Anda dari tujuan utama itikaf.
Keluar dari masjid selama itikaf hanya diperbolehkan untuk kebutuhan mendesak, seperti buang air, makan, atau keadaan darurat lainnya. Jika seseorang keluar dari masjid tanpa alasan yang sah, maka itikafnya dianggap batal. Oleh karena itu, penting untuk tetap berada di masjid dan fokus pada ibadah.
Beberapa perbuatan dapat langsung membatalkan itikaf, seperti:
Selama itikaf, waktu yang ada sebaiknya digunakan untuk ibadah. Bermain game, menonton video yang tidak relevan, atau hanya bermalas-malasan tanpa niat ibadah dapat mengurangi keberkahan dari itikaf.
Masjid adalah tempat suci yang harus dijaga kebersihannya. Membiarkan sampah berserakan, membuat kebisingan, atau tidak menjaga ketertiban selama itikaf adalah hal yang tidak boleh dilakukan. Hal ini juga bisa mengganggu kenyamanan jamaah lain yang sedang beribadah.
Itikaf adalah ibadah yang dilakukan dengan niat ikhlas kepada Allah SWT. Menggunakan momen itikaf untuk mencari pengakuan atau pujian dari orang lain akan mengurangi keikhlasan dan nilai ibadah itu sendiri.