Apa Itu Imlek dan Sejarahnya, Perayaan Tahun Baru China Penuh Tradisi

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 14 Jan 2025, 11:14
thumbnail-author
Muhammad Hafiz
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Ilustrasi Imlek Ilustrasi Imlek (pixabay)

Ntvnews.id, Jakarta - Imlek, atau Tahun Baru Cina, adalah salah satu perayaan terbesar dalam budaya Tionghoa yang dirayakan di berbagai belahan dunia. Perayaan ini tidak hanya penuh dengan tradisi dan makna, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai kekeluargaan, harapan, dan penghormatan terhadap leluhur. Artikel ini akan membahas pengertian Imlek, asal-usulnya, serta bagaimana perayaan ini menjadi bagian penting dari budaya Tionghoa.

Apa Itu Imlek?

Imlek, atau dalam bahasa Mandarin dikenal sebagai Chunjie (春节), merupakan perayaan Tahun Baru berdasarkan kalender lunar Cina. Tidak seperti kalender masehi yang menggunakan perhitungan matahari, kalender lunar didasarkan pada pergerakan bulan. Oleh karena itu, tanggal perayaan Imlek berbeda setiap tahun dan biasanya jatuh antara akhir Januari hingga pertengahan Februari.

Baca juga: Gibran Cerita Pernah Diprotes Gegara Pasang Ornamen Imlek saat Jadi Wali Kota Solo

Perayaan ini berlangsung selama 15 hari dan diakhiri dengan Festival Lampion. Selama periode ini, keluarga Tionghoa berkumpul, berdoa kepada leluhur, dan memanjatkan harapan untuk tahun yang lebih baik.

Sejarah Imlek

Asal-usul Imlek dapat ditelusuri ribuan tahun ke masa Dinasti Shang (1600–1046 SM). Awalnya, perayaan ini merupakan tradisi masyarakat agraris untuk menyambut musim semi dan berterima kasih kepada dewa-dewa atas hasil panen. Namun, cerita rakyat populer tentang asal-usul Imlek sering dikaitkan dengan legenda makhluk buas bernama Nian.

Legenda Nian

Menurut cerita, Nian adalah makhluk mitologi yang muncul setiap akhir tahun untuk meneror penduduk desa. Untuk melindungi diri, penduduk menggunakan warna merah, suara keras, dan cahaya terang untuk menakutinya. Dari sinilah tradisi menggunakan warna merah, kembang api, dan lentera dimulai.

Perkembangan Sejarah

Selama masa Dinasti Han (206 SM–220 M), Imlek menjadi perayaan resmi dalam kalender kerajaan. Tradisi seperti membersihkan rumah, menyajikan makanan khas, dan mengenakan pakaian baru mulai diterapkan untuk menyambut keberuntungan di tahun yang baru.

Tradisi Imlek yang Masih Dilestarikan

  1. Membersihkan Rumah
    Sebelum Imlek, keluarga membersihkan rumah sebagai simbol mengusir nasib buruk dari tahun sebelumnya dan menyambut keberuntungan di tahun yang baru.

  2. Hidangan Khas
    Makanan seperti kue keranjang, pangsit, dan ikan menjadi menu wajib dalam perayaan Imlek. Setiap hidangan memiliki makna khusus, seperti kemakmuran dan kebahagiaan.

  3. Angpao
    Angpao, amplop merah berisi uang, diberikan kepada anak-anak dan orang yang belum menikah sebagai simbol doa untuk kesejahteraan.

  4. Festival Lampion
    Pada hari ke-15 Imlek, Festival Lampion diadakan sebagai penutup perayaan. Lampion-lampion yang berwarna-warni menggambarkan harapan untuk kehidupan yang cerah dan bahagia.

Makna Imlek dalam Kehidupan Modern

Imlek kini tidak hanya dirayakan oleh masyarakat Tionghoa, tetapi juga menjadi momen multikultural di berbagai negara. Banyak pemerintah dan komunitas di dunia, termasuk Indonesia, menjadikan Imlek sebagai hari libur nasional. Perayaan ini juga menjadi waktu untuk mempererat hubungan keluarga dan menjaga tradisi leluhur.

Imlek adalah perayaan yang kaya akan sejarah dan tradisi, mencerminkan nilai-nilai universal seperti persatuan, harapan, dan rasa syukur. Dengan memahami asal-usul dan maknanya, kita dapat lebih menghargai pentingnya perayaan ini, tidak hanya bagi masyarakat Tionghoa tetapi juga dalam konteks budaya global.

x|close