Berkumur Ternyata Efektif Lindungi Tubuh dari Virus HMPV, Ini Penjelasannya

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 14 Jan 2025, 17:04
thumbnail-author
Akbar Mubarok
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Ilustrasi -seseorang berkumur Ilustrasi -seseorang berkumur ((Antara))

Ntvnews.id, Jakarta - Dokter spesialis pulmonologi dan kedokteran respirasi dari Rumah Sakit Universitas Indonesia, dr. Irandi Putra Pratomo, Ph.D, Sp.P(K), FAPSR, FISR, FISQua, mengungkapkan bahwa berkumur dengan air bersih setelah beraktivitas di luar atau berada dalam kerumunan dapat membantu melindungi diri dari penularan virus Human Metapneumovirus (HMPV).

“Saya pikir ada manfaatnya, yaitu berkumur setelah kita dari luar, berkumur yang di mulut maupun yang di tenggorokan, atau bahasa Inggrisnya Gargling,” kata Irandi, Selasa 14 Januari 2025.

Baca Juga : Ahli Sebut HMPV Tak Berpotensi Menjadi Pandemi Selanjutnya

Irandi menjelaskan bahwa untuk berkumur tidak perlu menggunakan cairan antiseptik atau larutan dengan kandungan betadine, cukup dengan air bersih. Sebagai alternatif, garam dapat ditambahkan sebagai antiseptik alami yang mudah ditemukan.

Ia juga menambahkan bahwa langkah penanganan virus HMPV tidak jauh berbeda dengan upaya pencegahan yang diterapkan selama pandemi COVID-19 pada tahun 2021. Menggunakan masker, mencuci tangan secara rutin, dan beristirahat di rumah saat sakit adalah langkah penting untuk mencegah penularan virus ini

“Jangan sampai kita akan kembali ke masa ketika alat pelindung diri seperti masker yang demikian langka harganya juga tidak masuk akal, kemudian juga sanitizer sampai tidak ada di pasaran, yang paling mungkin kita lakukan ya menjaga kebersihan sih, simpel ya cuci tangan,” jelas Irandi.

Baca Juga : Kabar Baik, Vaksin Influenza Bisa Beri Perlindungan Terhadap HMPV

Irandi menekankan bahwa masyarakat Indonesia tidak perlu terlalu panik, tetapi tetap perlu waspada dengan menjaga kesehatan diri sendiri. Ia juga menjelaskan bahwa hingga saat ini belum ada peringatan dari organisasi kesehatan dunia seperti WHO atau lembaga kesehatan lainnya terkait aturan khusus seperti karantina saat pandemi COVID-19, sehingga penanganan virus ini masih dapat dilakukan secara wajar.

Meskipun tidak ada peringatan resmi dari WHO, Irandi mengingatkan bahwa kelompok rentan, seperti anak-anak di bawah 10 tahun atau balita, serta lansia dengan penyakit komorbid, perlu mendapatkan perlindungan ekstra dari potensi penularan virus.

Pada anak-anak, sistem imun mereka belum sepenuhnya matang untuk melawan virus. Sementara itu, pada lansia, imunitas tubuh sudah menurun secara signifikan, atau yang disebut imunosenesens, akibat proses penuaan, terlebih jika mereka memiliki penyakit penyerta seperti diabetes, penyakit jantung, atau riwayat transplantasi.

Baca Juga : Awal Tahun 2025, Dinkes DKI Lapor 214 Kasus ISPA Terkait HMPV

“Lansia ini juga ada penyakit yang lain-lain timbul selama hidupnya seperti yang sudah tercatat ada hubungannya dengan berat gejalanya HMPV ini misalnya masalah gagal jantung, atau ada penyakit paru obstruktif kronik seperti PPOK, kemudian yang ada riwayat juga untuk transplantasi atau cangkok,” katanya.

Irandi juga menambahkan bahwa untuk meningkatkan imunitas, masyarakat diharapkan menjaga kebersihan lingkungan, mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang, serta memastikan tidur yang cukup.

(Sumber Antara)

x|close