Metode Swab PCR Ternyata Efektif untuk Deteksi Virus HMPV

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 15 Jan 2025, 04:00
thumbnail-author
Akbar Mubarok
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Ilustrasi - Pengambilan sampel tes PCR seorang jamaah calon haji di Pusdai, Bandung, Jawa Barat. Ilustrasi - Pengambilan sampel tes PCR seorang jamaah calon haji di Pusdai, Bandung, Jawa Barat. ((Antara))

Ntvnews.id, Jakarta - Dokter spesialis pulmonologi dan kedokteran respirasi RSUI, dr. Irandi Putra Pratomo, Ph.D, Sp.P(K), FAPSR, FISR, FISQua, menyatakan bahwa metode swab hidung PCR dapat digunakan untuk mendeteksi virus Human Metapneumovirus (HMPV).

Dalam diskusi daring mengenai HMPV yang diadakan di Jakarta pada hari Selasa, Irandi menjelaskan bahwa metode swab hidung, seperti PCR, merupakan bagian dari prosedur standar untuk mendeteksi jenis virus yang memasuki tubuh melalui saluran pernapasan ketika seseorang menunjukkan gejala masalah pernapasan.

Baca Juga: Ahli Sebut HMPV Tak Berpotensi Menjadi Pandemi Selanjutnya

“Untuk HMPV sendiri sudah ada sebenarnya seperti ini, jadi, skenario yang bisa saya bayangkan adalah ketika seseorang mengalami gejala pernapasan termasuk dengan khasnya gejala terinfeksi virus yang demam, kemudian menggigil juga kemudian sesak nafas, pada akhirnya idealnya kita periksa dengan swab hidung kemudian periksakan PCR,” kata Irandi, Selasa 14 Januari 2025.

Prinsip kerja swab PCR adalah dengan mengambil sampel dari rongga hidung, kemudian memeriksanya di laboratorium untuk mendeteksi virus yang ada. Metode ini berlaku untuk berbagai virus, seperti COVID-19, influenza, dan HMPV, dan dapat dilakukan menggunakan multiplex PCR. Virus yang terdeteksi tidak hanya satu jenis, tetapi beberapa jenis.

Menurut Irandi, metode ini memungkinkan deteksi virus di saluran pernapasan, yang pada gilirannya dapat mencegah gejala menjadi lebih parah karena penanganan cepat dilakukan, terutama dalam rentang waktu 3-6 hari setelah virus masuk ke dalam sel tubuh.

Baca Juga: Awal Tahun 2025, Dinkes DKI Lapor 214 Kasus ISPA Terkait HMPV

“Kalau untuk dalam rangka pengobatan kita tahunya PCR untuk ini jenis virus apa, jadi cukup untuk mendiagnosis yang tadi alat diagnosisnya yang bisa swab untuk ketahuan virus Influenza, atau RSV, atau MPV atau SARS-CoV-2, saya pikir itu sudah cukup,” katanya.

Ia menjelaskan bahwa untuk virus HMPV, saat ini belum ada obat atau vaksin spesifik yang dapat menyembuhkan. Gejala infeksi seperti peradangan, demam, menggigil, dan sesak napas bisa diobati dengan obat-obatan yang tersedia. Sementara itu, vaksin HMPV belum akan diterbitkan dalam waktu dekat karena belum tergolong sebagai kebutuhan mendesak.

Untuk perlindungan kesehatan secara umum, Irandi mengimbau untuk menjaga pola hidup sehat sejak dini, mengonsumsi makanan bergizi untuk meningkatkan imunitas, serta menjaga jarak dari orang yang tampak sakit atau memiliki riwayat bepergian ke luar negeri yang dapat membawa risiko penyakit dari negara lain.

Baca Juga : HMPV Lebih Sering Serang Anak-anak

Irandi juga menyarankan jika gejala demam dan menggigil berlangsung 3-6 hari tanpa perbaikan meskipun sudah diberi obat, segera memeriksakan diri ke IGD. Pada lansia dengan komorbid seperti diabetes, penting untuk menjaga kadar gula darah agar tidak terlalu tinggi atau rendah. Selain itu, anak-anak yang sedang sakit sebaiknya beristirahat di rumah dan menghindari kerumunan.

(Sumber Antara)

x|close