Ntvnews.id, Jakarta - Lampion adalah salah satu elemen dekorasi paling ikonik dalam perayaan Tahun Baru Imlek. Keindahannya yang memancarkan cahaya merah cerah selalu menarik perhatian, baik dalam upacara tradisional maupun dekorasi modern.
Namun, lampion bukan hanya sekadar hiasan; ia menyimpan makna mendalam yang berakar pada budaya dan tradisi masyarakat Tionghoa. Artikel ini akan membahas makna lampion dalam perayaan Imlek serta bagaimana elemen ini menjadi simbol harapan, keberuntungan, dan kebahagiaan.
Lampion memiliki sejarah panjang yang berasal dari Dinasti Han (206 SM – 220 M). Awalnya, lampion digunakan sebagai alat penerangan, namun seiring waktu, fungsinya berubah menjadi simbol budaya dan keagamaan.
Pada masa lalu, lampion kerap digunakan dalam ritual keagamaan untuk menghormati para dewa dan leluhur. Dalam konteks Imlek, lampion melambangkan cahaya yang mengusir kegelapan dan membawa keberuntungan.
Baca juga: Apa Itu Imlek dan Sejarahnya, Perayaan Tahun Baru China Penuh Tradisi
Lampion merah yang mendominasi perayaan Imlek bukan tanpa alasan. Warna merah dalam budaya Tionghoa melambangkan keberuntungan, kebahagiaan, dan perlindungan dari roh jahat.
Dalam mitologi Tionghoa, lampion merah dipercaya mampu mengusir makhluk jahat seperti Nian, monster mitos yang muncul saat Tahun Baru. Cahaya lampion merah menjadi simbol keberanian dan harapan untuk tahun yang lebih baik.
Lampion hadir dalam berbagai bentuk, seperti bulat, oval, atau persegi. Bentuk bulat, misalnya, melambangkan keutuhan dan kebersamaan keluarga.
Seringkali, lampion juga dihiasi dengan motif tulisan atau gambar seperti naga, burung phoenix, atau karakter Cina seperti “福” (fu) yang berarti keberuntungan. Setiap motif memiliki makna mendalam yang mencerminkan doa dan harapan bagi yang merayakan.
Salah satu tradisi yang paling populer adalah Festival Lampion, yang biasanya dirayakan pada hari ke-15 setelah Tahun Baru Imlek. Pada malam ini, ribuan lampion diterbangkan ke langit atau dihanyutkan di sungai sebagai simbol pelepasan doa dan harapan.
Tradisi ini menjadi momen untuk merayakan keberuntungan dan kebahagiaan bersama keluarga.
Lampion juga mencerminkan harapan baru di tahun yang akan datang. Cahaya yang dipancarkan oleh lampion melambangkan jalan yang terang dan kehidupan yang lebih baik.
Dalam konteks spiritual, lampion dianggap sebagai pengingat untuk selalu menjaga semangat positif dan optimisme dalam menjalani kehidupan.
Dalam era modern, lampion tetap menjadi elemen penting dalam dekorasi Imlek. Selain digantung di depan rumah atau jalanan, lampion juga digunakan untuk mempercantik ruangan dalam rumah, restoran, dan pusat perbelanjaan.
Lampion menjadi elemen yang menyatukan tradisi dengan estetika modern, sehingga tetap relevan di berbagai zaman.
Menghadirkan lampion dalam dekorasi Imlek bukan hanya soal estetika, tetapi juga membawa pesan mendalam tentang keberuntungan, kebahagiaan, dan kebersamaan. Lampion menjadi simbol harapan untuk tahun yang lebih baik, menginspirasi semua orang untuk menyambut masa depan dengan optimisme.
Lampion bukan hanya hiasan indah yang memeriahkan perayaan Imlek, tetapi juga simbol yang kaya akan makna budaya dan spiritual. Dalam setiap cahayanya, tersirat doa dan harapan untuk kehidupan yang lebih cerah.
Dengan memahami makna lampion, kita dapat lebih menghargai tradisi dan nilai-nilai yang diwariskan dari generasi ke generasi.