Ntvnews.id, Jakarta - Tahun Baru Imlek merupakan perayaan penting bagi masyarakat Tionghoa di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Di tanah air, Imlek dirayakan dengan berbagai tradisi yang unik dan kental akan nilai budaya, mencerminkan keragaman adat istiadat di setiap daerah. Perayaan ini tidak hanya menjadi momen kebahagiaan keluarga, tetapi juga simbol persatuan dalam keberagaman Indonesia.
Berikut adalah deretan tradisi Imlek di Indonesia yang penuh makna dan selalu dinantikan setiap tahunnya.
Baca juga: Apa Itu Imlek dan Sejarahnya, Perayaan Tahun Baru China Penuh Tradisi
Tradisi ini dilakukan sebelum Tahun Baru Imlek sebagai simbol membersihkan segala hal buruk dan membawa keberuntungan di tahun yang baru. Selain itu, rumah yang bersih menciptakan suasana nyaman untuk menerima tamu selama perayaan.
Warna merah mendominasi perayaan Imlek di Indonesia, mulai dari lampion, kain, hingga ornamen lainnya. Merah melambangkan keberuntungan, kebahagiaan, dan perlindungan dari hal-hal buruk. Tradisi ini juga kerap disertai dengan pemasangan kaligrafi Tionghoa yang berisi doa dan harapan baik.
Angpao merah yang berisi uang diberikan kepada anak-anak atau mereka yang belum menikah. Tradisi ini melambangkan doa keberuntungan dan kesejahteraan bagi penerima. Di Indonesia, pemberian angpao sering kali menjadi momen yang penuh kebahagiaan, terutama bagi anak-anak yang antusias menantikan hadiah tersebut.
Imlek di Indonesia identik dengan berbagai hidangan khas seperti kue keranjang, jeruk mandarin, dan ikan. Setiap makanan memiliki filosofi tertentu, seperti ikan yang melambangkan keberlimpahan dan kue keranjang yang menggambarkan kehangatan keluarga.
Baca Juga: 10 Tradisi Imlek Unik di Berbagai Negara, dari Festival Lampion hingga Perahu Naga
Bagi masyarakat Tionghoa yang merayakan Imlek, sembahyang di klenteng menjadi tradisi penting. Mereka berdoa untuk memohon berkah, kesehatan, dan keselamatan di tahun yang baru. Klenteng yang dipenuhi lampion merah dan aroma dupa menciptakan suasana yang sakral dan khidmat.
Pertunjukan barongsai dan liong (naga) selalu menjadi daya tarik dalam perayaan Imlek. Di Indonesia, tarian ini sering dilakukan di pusat perbelanjaan, klenteng, atau acara-acara khusus. Barongsai dipercaya membawa keberuntungan dan mengusir roh jahat, sementara liong melambangkan kekuatan dan kebijaksanaan.
Malam sebelum Imlek adalah waktu yang sangat dinantikan untuk berkumpul bersama keluarga besar. Mereka menikmati makan malam bersama sambil berbagi cerita dan kebahagiaan. Tradisi ini dikenal sebagai "Reunion Dinner" yang menjadi simbol persatuan keluarga.
Sebagai bagian dari rangkaian perayaan Imlek, Cap Go Meh dirayakan 15 hari setelah Tahun Baru Imlek. Di Indonesia, tradisi ini dikenal dengan pawai budaya yang menampilkan barongsai, liong, dan atraksi unik lainnya. Kota Singkawang, Pontianak, dan Tangerang menjadi daerah yang terkenal dengan kemeriahan Cap Go Meh.
Di hari Imlek, masyarakat Tionghoa di Indonesia memiliki tradisi berkunjung ke rumah sanak saudara. Tradisi ini dikenal dengan "拜年 (Bài Nián)" atau memberi salam tahun baru. Selain mempererat hubungan keluarga, tradisi ini juga menjadi waktu yang tepat untuk berbagi angpao.
Baca Juga: Apa Itu Imlek dan Sejarahnya, Perayaan Tahun Baru China Penuh Tradisi
Suara petasan dan kembang api menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Imlek. Di Indonesia, tradisi ini dipercaya mengusir nasib buruk dan mengundang keberuntungan. Meskipun kini penggunaannya diatur lebih ketat, tradisi ini tetap menjadi simbol perayaan yang meriah.
Tradisi Imlek di Indonesia mencerminkan harmoni antara budaya Tionghoa dan keanekaragaman budaya lokal. Setiap tradisi yang dijalankan memiliki filosofi mendalam yang membawa pesan keberuntungan, kebahagiaan, dan persatuan. Dengan memahami dan menghormati tradisi ini, kita dapat ikut menyemarakkan perayaan Imlek sekaligus memperkuat nilai kebersamaan sebagai bangsa yang majemuk.