Apa Itu Virus Marburg yang Tewaskan 8 Orang di Tanzania dan Bisa Menular Lewat Kelelawar?

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 15 Jan 2025, 16:16
thumbnail-author
Akbar Mubarok
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Ilustrasi-Virus Marburg Ilustrasi-Virus Marburg (Pixabay)

Ntvnews.id, Jakarta - Belum selesai kasus Human Metapneumovirus (HMPV) di beberapa negara, baru-baru ini virus lain, yakni Virus Marburg juga menjadi sorotan. Itu terjadi setelah Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus mengumumkan bahwa delapan orang di Tanzania, Afrika, dilaporkan meninggal dunia akibat dugaan infeksi virus Marburg.

Lantas, apa itu Virus Marburg?

Virus Marburg adalah penyakit menular mematikan dari keluarga Filoviridae, seperti Ebola, dengan tingkat kematian hingga 90 persen.

Mengutip dari beberapa sumber, Rabu, 14 Januari 2025, berikut adalah informasi mengenai gejala, penyebaran, dan cara pencegahannya.

Sejarah Penemuan Virus Marburg

Virus Marburg pertama kali diidentifikasi pada tahun 1967 saat terjadi wabah di Marburg, Jerman, yang melibatkan ilmuwan yang bekerja dengan monyet asal Uganda. Sejak itu, wabah dengan tingkat kematian tinggi telah muncul di berbagai negara, terutama di Afrika.

Virus ini menyebar melalui kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, atau jaringan dari hewan maupun manusia yang terinfeksi.

Baca Juga : Virus Marburg Diduga Sebabkan 8 Warga Tanzania Meninggal

Gejala Virus Marburg

Gejala infeksi virus Marburg biasanya muncul dalam 5 hingga 10 hari setelah seseorang terpapar. Pada tahap awal, penderita umumnya mengalami demam tinggi mendadak, sakit kepala hebat, nyeri otot, dan rasa lelah yang ekstrem (malaise). Dalam beberapa hari berikutnya, gejala dapat berkembang menjadi muntah, diare, ruam kulit, serta pendarahan parah, baik internal maupun eksternal.

Pendarahan adalah salah satu tanda khas infeksi virus Marburg, yang membedakannya dari penyakit lain. Pendarahan ini bisa muncul dalam berbagai bentuk, seperti perdarahan dari hidung, gusi, atau saluran pencernaan.

Jika tidak ditangani segera dengan perawatan medis yang intensif, komplikasi penyakit ini dapat menyebabkan syok, kegagalan organ, dan bahkan kematian.

Bagaimana Virus Marburg Menyebar?

Virus Marburg menyebar melalui kontak langsung dengan cairan tubuh yang terinfeksi, seperti darah, muntah, keringat, urin, dan air liur. Penularan juga dapat terjadi melalui hubungan seksual atau benda-benda yang terkontaminasi.

Selain itu, hewan, khususnya kelelawar buah Afrika, diketahui sebagai pembawa utama virus ini.

Wabah Marburg biasanya terjadi di wilayah dengan sanitasi yang buruk dan sistem kesehatan yang kurang memadai. Oleh karena itu, menjaga kebersihan diri dan mengenali gejala sedini mungkin menjadi langkah penting untuk mencegah penyebaran virus ini.

Baca Juga : Benarkah HMPV Virus Buatan Laboratorium dan Bakal Jadi Pandemi Selanjutnya?

Pencegahan dan Pengobatan Virus Marburg

Hingga kini, belum tersedia vaksin atau obat khusus untuk menyembuhkan infeksi virus Marburg. Penanganan utama berfokus pada perawatan suportif, termasuk pemberian cairan dan elektrolit untuk mengatasi dehidrasi, serta pengobatan guna mencegah atau mengatasi infeksi sekunder.

Namun, pencegahan tetap menjadi langkah paling efektif. Salah satu cara utama adalah menghindari kontak langsung dengan individu yang terinfeksi atau hewan yang membawa virus Marburg. Selain itu, penggunaan alat pelindung diri seperti masker, sarung tangan, dan pelindung wajah sangat penting, terutama bagi tenaga medis yang merawat pasien.

Virus Marburg dan Dampaknya pada Masyarakat

Virus Marburg mungkin tidak sepopuler virus Ebola dalam pemberitaan global, namun dampaknya terhadap masyarakat bisa sangat besar. Selain tingkat kematian yang tinggi, wabah Marburg dapat mengganggu kehidupan sosial dan ekonomi di daerah yang terjangkit, seperti penurunan sektor pariwisata, timbulnya ketakutan massal, dan terganggunya layanan kesehatan.

Baca Juga: Berkumur Ternyata Efektif Lindungi Tubuh dari Virus HMPV, Ini Penjelasannya

Karena belum ada obat atau vaksin yang efektif, penelitian terus dilaksanakan untuk menemukan cara terbaik dalam menangani dan mencegah penyebaran virus ini. Dalam menghadapi wabah, langkah-langkah pengendalian seperti karantina, pemantauan kontak, dan penyuluhan kepada masyarakat menjadi sangat krusial.

Virus Marburg merupakan ancaman besar bagi kesehatan masyarakat, khususnya di wilayah yang memiliki sistem kesehatan yang terbatas. Walaupun masih banyak aspek tentang virus ini yang perlu dipelajari, peningkatan kesadaran dan kewaspadaan sangat penting.

Upaya pengendalian wabah, edukasi mengenai pencegahan, serta dukungan terhadap penelitian lanjutan akan menjadi kunci dalam menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh virus berbahaya ini.

Masyarakat perlu tetap waspada dan mematuhi pedoman kesehatan yang berlaku, serta mendukung segala upaya yang dilakukan oleh otoritas kesehatan global untuk mengendalikan penyebaran virus ini.

Jika Anda atau orang yang Anda kenal mengalami gejala yang mencurigakan, segera hubungi tenaga medis untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan cepat.

 

x|close