Sandy Permana Ditikam Nanang 'Gimbal' 7 Kali sampai Tewas

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 16 Jan 2025, 14:31
thumbnail-author
Moh. Rizky
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Konferensi pers Polda Metro Jaya terkait kasus pembunuhan aktor Sandy Permana. (NTVNews.id) Konferensi pers Polda Metro Jaya terkait kasus pembunuhan aktor Sandy Permana. (NTVNews.id)

Ntvnews.id, Jakarta - Aktor laga Sandy Permana tewas dibunuh tetangganya sendiri, Nanang Irawan alias Gimbal. Keduanya memang telah berselisih paham sejak lama.

Nanang menghabisi nyawa Sandy menggunakan sebilah pisau. Sandy ditusuk pelaku sebanyak tujuh kali. Tikaman pisau mantan kru film itu berlangsung di berbagai bagian tubuh korban.

"Tersangka menusuk ke bagian perut kiri korban sebanyak 2 kali dalam posisi korban masih berada di atas motor," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra, dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta, Kamis, 16 Januari 2025.

Diserang Nanang, Sandy menghentikan laju sepeda motornya. Korban melakukan perlawanan dengan cara menangkis dan menghalangi tersangka untuk kembali menusuknya.

"Lalu tersangka tetap berusaha untuk melukai korban dengan cara menusuk kembali ke pelipis kiri korban sebanyak 1 kali," kata dia.

Pelaku kemudian menusuk kepala korban sebanyak 1 kali dan menusuk dada Sandy sebanyak 1 kali.

"Menusuk leher kiri korban sebanyak 1 kali, pada saat korban ingin lari menyelamatkan diri, tersangka mengejar dan menusuk kembali ke arah punggung kiri korban sebanyak 1 kali sehingga membuat motornya terjatuh," tutur Wira.

Lalu, korban menyelamatkan diri dengan cara berlari. Tapi, tersangka juga melarikan diri ke arah persawahan yang menuju ke Jalan Raya Cibarusah dengan menggunakan sepeda motor Honda Supra Fit warna hitam.

"Kemudian sepeda motor tersebut tersangka tinggal di tepi persawahan kemudian tersangka melarikan diri dengan cara menumpang beberapa kali kendaraan truk hingga sampai di Kabupaten Karawang, Jawa Barat," papar Wira.

Sandy sendiri diketahui memang tak akur dengan Nanang sejak tahun 2019. Bahkan, Nanang sampai rela menjual rumahnya guna menghindari keributan dengan Sandy. Sandy sendiri, disebut Nanang sebagai sosok yang temperamen atau mudah marah. 

"Kemudian sehari-hari tersangka menjalani kehidupan bertetangga dengan korban secara tidak harmonis, tersangka tidak pernah menyapa korban dan korban pun tidak pernah menyapa tersangka," ujar Wira.

"Sehingga sekitar tahun 2020 tersangka dan keluarga memutuskan untuk menjual rumah yang tersangka tempati tersebut," imbuhnya.

Walau demikian, Nanang pindah masih di kompleks perumahan yang sama dengan Sandy. Kali ini, pria 47 tahun itu memilih mengontrak rumah.

"Kemudian tersangka pindah kemudian mengontrak rumah ke blok lain namun masih dalam lingkup perumahan tersebut yaitu di Blok H 5 Nomor 1," kata Wira.

Meski begitu, perselisihan kedua pihak tetap terjadi. Puncaknya, Sandy meludah ke arah Nanang saat keduanya bertemu. Ia juga melihat sinis pelaku. Karena kesal dan telah menyimpan dendam sejak tahun 2019, Nanang memutuskan menghabisi nyawa korban.

"Tersangka sakit hati dikarenakan tersangka merasa direndahkan korban dengan cara melihat sinis kepada pelaku, kemudian korban meludah di depan tersangka," tutur Wira.

Pelaku pun mengambil pisau dari kandang ayam samping rumahnya dan mengejar korban. Sandy lalu ditikam Nanang berkali-kali.

Mayat Sandy ditemukan tewas di pinggiran Jalan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, pada Minggu, 12 Januari 2025 sekitar pukul 07.00 WIB dengan luka tusuk di sekujur tubuh.

x|close