BRIN: Masyarakat Belum Perluk Vaksin untuk Cegah HMPV

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 17 Jan 2025, 13:35
thumbnail-author
Muhammad Hafiz
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Peneliti Ahli Madya Pusat Riset Kedokteran Preklinis dan Klinis BRIN Telly Purnamasari Agus dalam Media Lounge Discussion (Melodi) di Kantor BRIN, Jakarta, Kamis (16/1/2025). Peneliti Ahli Madya Pusat Riset Kedokteran Preklinis dan Klinis BRIN Telly Purnamasari Agus dalam Media Lounge Discussion (Melodi) di Kantor BRIN, Jakarta, Kamis (16/1/2025). (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Peneliti Ahli Madya di Pusat Riset Kedokteran Preklinis dan Klinis, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Telly Purnamasari Agus, menyatakan bahwa masyarakat saat ini belum memerlukan vaksin untuk mencegah infeksi virus Human Metapneumovirus (HMPV).

"Perlu nggak sih kita melakukan vaksin? Tidak. Untuk saat ini memang belum," ungkap Telly dalam sebuah diskusi di Jakarta pada Kamis.

Menurut Telly, tubuh manusia secara alami memiliki sistem imun yang mampu melawan efek HMPV, terutama jika berada dalam kondisi sehat. Selain itu, kekebalan kelompok (herd immunity) masyarakat Indonesia telah terbentuk berkat vaksinasi COVID-19 selama pandemi.

Baca juga: KPK Periksa Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu

"Imun kita harus kuat dulu. Jadi pada saat sakit perlu nggak kita suplemen? Mungkin perlu, tapi bisa saja kita tidak butuh vitamin atau suplemen kalau memang dari makanan sudah cukup," jelasnya.

Telly juga mengingatkan masyarakat untuk mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan berhati-hati dalam penggunaan suplemen. "Kelebihan vitamin juga nggak perlu, terbuang juga. Kebutuhan vitamin itu kan berbeda setiap orang," tambahnya.

Di sisi lain, Telly menganjurkan masyarakat untuk terus menjaga Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) seperti yang dilakukan selama pandemi. Langkah ini penting untuk mencegah penularan HMPV.

Beberapa kebiasaan yang dianjurkan antara lain mencuci tangan secara rutin, menggunakan masker, menjaga etika saat batuk dan bersin, menghindari kontak dekat dengan penderita, serta melindungi kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia.

"Kita punya anak kecil, punya orang tua yang sudah sepuh, baik yang ada komorbid atau tidak, itu sangat perlu diproteksi untuk mencegah terjadinya penularan HMPV," tuturnya.

Telly juga menegaskan pentingnya tetap waspada tanpa perlu panik. "Intinya adalah tidak perlu panik, tidak perlu khawatir dengan adanya kasus HMPV ini. Tetapi, harus terus waspada dan segera mencari pertolongan atau konsultasi atau pengobatan ke fasilitas kesehatan yang terdekat, supaya segera dapat dideteksi sehingga pengobatan dini dapat diberikan, sehingga tidak jatuh pada kondisi yang lebih parah," imbuhnya.

Sementara itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa HMPV tidak memerlukan penanganan atau persiapan khusus dari fasilitas kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit.

"Ini penyakit seperti flu biasa saja. Yang penting sekarang kita minta laporkan saja. Karena ada beberapa lab yang bisa melakukan panel tes virus ini. Jadi yang virus ini kalau ternyata terdeteksi, kita minta dilaporkan saja. Karena virus influenza kan banyak," jelas Budi.

Ia juga menekankan bahwa tingkat fatalitas HMPV sangat rendah, jauh lebih rendah dibandingkan dengan COVID-19. "Fatality rate-nya rendah sekali. Jauh di bawah COVID. Dan itu terbukti semua yang kena HMPV, data yang saya lihat yang ada di Indonesia, anak-anaknya sudah sembuh semua. Sudah pulang dengan selamat," ujar Menkes Budi.

(Sumber: Antara)

x|close